Teknik Memijahkan Ikan Betutu
Media Penyuluhan Perikanan - Biasanya, induk ikan betutujantan dan betina yang telah
matang kelamin dan dipelihara secara terpisah selama 30 hari dan diberi pakan
yang cukup sudah siap untuk dipijahkan. Cara pemijahan ikan betutu dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu pemijahan alami dan pemijahan buatan (hipofysasi).
1. PEMIJAHAN ALAMI
Kolam yang akan dipakai untuk pemijahan alami hams
dibersihkan dan dikeringkan di bawah sinar matahari terlebih dahulu hingga
benar-benar kering. Biasanya, pengeringan dasar kolam dari tanah memerlukan
waktu ± 5 - 7 hari, sedangkan kolam beton (permanen) membutuhkan waktu ± 1 - 3
hari. Setelah benar-benar kering, kolam segera diisi air secara cepat dan dasar
kolam diberi tempat untuk menempelkan telur. Tempat untuk menempelkan telur
dapat dibuat dari asbes ukuran 30 cm x 40 cm yang dibentuk prisma atau potongan
pipa pralon berdiameter 5 dim atau tempayan yang agak besar.
Perbandingan indukjantan dan induk
betina (sex ratio) adalah 1 : 1. Artinya, satu indukjantan dijodohkan dengan
satu induk betina. Setiap luas 1 m2 kolam idealnya dipakai untuk
memijahkan 1 - 2 pasang induk. Namun, jika menginginkan pemijahan secara
intensif, setiap m2 dapat dipakai untuk memijahkan 4 (empat) pasang
induk dengan penambahan oksigen. Penambahan oksigen dapat dilakukan dengan cara
memberi aerasi dengan menggunakan blower. Kolam dengan dasar tanah akanjauh
lebih efektifbila dipakai untuk
pemijahan secara alami. Biasanya, induk-induk ikan betutu yang telah matang
kelamin akan memijah ± 1 - 3 hari dan telur-telur yang telah dibuahi akan
terlihat menempel pada dinding asbes atau pipa pralon.
2. PEMIJAHAN BUATAN
(HIPOFISASI)
Pemijahan induk ikan betutu dapat juga dilakukan dengan
cara buatan (induced breeding). Bahan yang digunakan untuk pemijahan buatan
adalah ekstrak hipofisa dari ikan donor yang biasanya menggunakan ikan mas atau
ikan karper (Cyprinus carpio.L). Cara yang lebih praktis untuk pemijahan buatan
adalah dengan menggunakan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotrophin). Ada
beberapa merek hormon HCG yang sering digunakan untuk pemijahan buatan, antara
lain Ovaprim C, Phota Hormon, Humigon, dan Prednil.
Pelaksanaan pemijahan buatan pada ikan betutu sama seperti
kawin suntik yang dilakukan pada ikan lele atau ikan lain, yaitu dengan
menggunakan ekstrak kelenjar hipofisa ikan donor. Perbandingan ikan donor dan
ikan resipien untuk induk ikan betutu betina adalah 1 : 2. Artinya, setiap
bagian berat induk betutu membutuhkan 2 bagian berat ikan donor. Sedangkan perbandingan
donor dan resipien untuk induk ikan betutu jantan adalah 1 : 1. Penyuntikan
ekstrak hipofisa dilakukan secara intra musculer pada bagian antara gurat sisi
dan sirip punggung ke arah pangkal ekor. Untuk induk ikan betutu betina,
penyuntikan dilakukan 2 kali dan selang waktu antara penyuntikan
Keterangan :
1. Potonglah kepala ikan dengan piau yang tajam tepat
dibelakang insang.
2. Berdirikan kepala ikan dan potonglah kepala secara
membujur, tepat di atas mata.
3. Maka tampaklah kelenjar Hipophysa dibawah otak besar bagian
belakang sebesar biji merica berwama kekuningan, dan ambillah dengan sendok khusus
atau benda lain hati-hati jangan sampai kelenjar pecah.
4. Tempatkan kelenjar tersebut ke dalam "Tissue
Grender" dan geruslah dengan penggerusnya sampai kelenjar pecah.
5. Berilah air ± 2 cc dengan spuit.
6. Tuanglah ke dalam tabung reaksi.
7. Masukkan tabung yang sudah ada cairan kelenjar Hipophysa ke
dalam centrifuge (bisa Centrifuge putar manual seperti dalam gambar, bisa pula
dengan Centrifuge elektronik), putarlah ± 3 - 5 menit.
8. Ambillah cairannya yangjemih dengan menggunakan Spuit.
9. Suntikkan pada bagian punggung ikan, hati-hati jangan
sampai menembus/merusak organ dalam ikan (Suntikan I ini hanya untuk ikan
betina).
10. 8 (Delapan)jam kemudian ulangilah suntikan ini, kali ini
baik induk betina maupun induk jantan disuntik.
11. Lepaskan kedua induk yang telah disuntik kedalam Bak/Kolam
pemijahan.
pertama dan penyuntikan kedua adalah antara 3 - 5 jam. Dosis penyuntikan
pertama dan penyuntikan kedua masing-masing sebanyak 50 % dari ekstrak
hipofiysa. Penyuntikan induk ikan betutu jantan dilakukan bersamaan dengan waktu
menyuntik induk betina yang kedua kalinya.
Pada pemijahan buatan dengan hormon HCG, dosis penyuntikan
pertama untuk induk ikan betutu betina adalah 4 - 5 iu per gram berat badan.
Jika menggunakan hormon Ovaprim C, dosis penyuntikan pertama untuk induk ikan
betutu betina adalah 0,5 cc untuk tiap kilogram berat tubuh). Penyuntikan kedua
dilakukan setelah 24 jam dengan dosis Vz dari penyuntikan pertama. Pada saat
induk betina dilakukan penyuntikan yang kedua, induk ikan betutu jantan
disuntik dengan dosis Vi dari penyuntikan pertama.
Pemijahan ikan betutu dengan kawin suntik amat sulit
dilakukan tindakan stripping karena sifat telurnya disemprotkan oleh induk
betina dan dilekatkan pada suatu substrat. Pengambilan sperma induk ikan jantan
juga sulit dilakukan stripping karena hams dilakukan pembedahan. Oleh karena itu, setelah dilakukan
penyuntikan induk ikan betina dan induk ikan jantan sebaiknya langsung
dimasukkan ke dalam kolam atau bak pemijahan yang telah dilengkapi dengan alat
untuk melekatkan telur dan dibiarkan memijah sendiri (secara alami). Satu
pasang induk memerlukan 1 (satu) alat penempel telur.
Selama proses pemijahan, pengontrolan alat penempel telur
harus dilakukan setiap hari. Biasanya, dua hari setelah penyuntikan induk-induk
tadi akan memijah dan telur-telumya akan terlihat memenuhi permukaan dalam alat
penempel. Warna telur ikan betutu adalah putih keabu-abuan. Seekor induk ikan
betutu betina seberat 300 - 500 g dapat menghasilkan telur sebanyak 20.000 -
40.000 butir.
Referensi:
Mulyono
D., 1999. Budi Daya Ikan Betutu.
Penerbit Kanisius, Jakarta.
Comments
Post a Comment