tag:blogger.com,1999:blog-53232029796360261242024-03-05T17:29:05.106+07:00Perikananjulzhttp://www.blogger.com/profile/15035601439570821481noreply@blogger.comBlogger343125tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-73933152292649348372018-06-13T21:06:00.000+07:002020-02-13T15:02:39.594+07:00Pakan Hijauan Alternatif Untuk Gurame <b><a href="http://medialuhkan.blogspot.com/">Media Penyuluhan Perikanan</a>- </b>Ikan gurame identik dengan daun sente. Di mana ada kolam gurame, maka di situ pasti ada tanaman sente. Pembudidaya yakin <i>Alokasia macrorrhizos</i> itu merupakan pakan wajib gurame. Bisakah fungsinya digantikan dengan tanaman lain?<br />
<br />
Lumrah bagi pembudidaya gurame untuk menanam sente 2-3 bulan sebelum menebar benih gurame. Daun kerabat keladi itu merupakan pakan utama gurame. Pembudidaya gurame mewajibkan sente sebagai pakan utama dalam pembesaran gurame. Menurut informasi yang mereka ketahui, bahwa daun sente kaya serat yang dapat memperlancar proses pencernaan gurame.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNShbFqkNvzHRsCFOOSlkQZuhXCMqaL8-yzop2eiyrnTRVgQb1uhEKX9g_lUTAiYs4Y9_hBppid1Cj2SSSjzL4i2HuXOjmlceOSEYxpygHXHICabe0_0RHRebr8SNFSCBxC1LgTVG-LmZg/s1600/gurame.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Pakan Hijauan Alternatif Untuk Gurame " border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNShbFqkNvzHRsCFOOSlkQZuhXCMqaL8-yzop2eiyrnTRVgQb1uhEKX9g_lUTAiYs4Y9_hBppid1Cj2SSSjzL4i2HuXOjmlceOSEYxpygHXHICabe0_0RHRebr8SNFSCBxC1LgTVG-LmZg/s1600/gurame.jpg" title="Pakan Hijauan Alternatif Untuk Gurame " /></a></div>
<br />
Tanaman sente memiliki kandungan senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol yang terdapat pada tangkai dan daun sente. Kandungan senyawa tersebut dapat meningkatkan daya tahan ikan terhadap serangan penyakit, terutama penyakit bisul dan mata belo.<br />
<br />
Oleh karena itu, banyak pembudidaya yang mewajibkan pemberian pakan hijauan berupa tanaman sente. Pada saat pemberian sente ini sebaiknya dipisah antara daun dan tangkainya. Daun sente dapat diberikan secara langsung kepada ikan. Perlakuan pemberian tangkai terlebih dahulu diiris tipis agar tangkai dapat seluruhnya dimakan oleh gurame, mengingat cara makan gurame adalah menyabik makanannya.<br />
<br />
Sente baik untuk diberikan sebagai pakan hijauan dan tambahan untuk menyiasati harga pakan pabrik yang makin mahal, tapi bukan yang utama. Apalagi kini sente makin sulit didapat. Para pembudidaya harus membeli daun sente dengan harga Rp250/lembar. Untuk 1.000 ekor gurame saja diperlukan sedikitnya 10 lembar daun sente. Oleh karena itu, masih ada tanaman lain yang bisa dijadikan pakan hijauan untuk gurame.<br />
<br />
Pakan Hijauan Alternatif <br />
<br />
Banyak pembudidaya gurame memberikan daun pepaya sebagai pakan hijauan pada gurame. Padahal daun pepaya tidak disarankan, karena kandungan getah papain tinggi yang dapat merusak kualitas air. Pakan hijauan selain sente yang dapat diberikan pada gurame adalah :<br />
<br />
<ol>
<li>Caisin. Pemberian caisin pada gurame tidak kalah dengan pemberian sente. Kesehatan gurame tetap terjaga dan pertumbuhan gurame tetap dapat tumbuh dengan baik. Jika dibandingkan harganya, harga caisin lebih terjangkau daripada harga sente. <br /> </li>
<li>Kangkung darat. Kangkung darat dapat ditanam pada pinggir kolam. Bahkan kangkung darat banyak ditemukan karena dapat tumbuh secara alami dengan sendirinya di pinggir kolam. Keuntungan menanam kangkung darat ini karena pertumbuhannya lebih cepat tumbuh daripada sente. Jika sente butuh tempat sedikit terlindung dan kelembapan tinggi untuk dapat tumbuh, kangkung darat adaptif di lingkungan tanpa naungan.<br /> </li>
<li>Kimpul atau talas. Kimpul atau talas (Xanthosoma violaceum) juga baik bagi gurame. Namun, lantaran bergetah, pembudidaya gurame sebaiknya melayukan daun kimpul sebelum memberikannya pada gurame. </li>
<li>Apa pun jenis dedaunan yang diberikan sebagai pakan hijauan, sebaiknya masih muda dan mudah dicerna. Pun, pemberian dedaunan itu sebaiknya tidak lebih dari 2% dari bobot tubuh per hari.</li>
</ol>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-44458388057911443892018-05-22T21:19:00.000+07:002020-02-13T15:03:00.950+07:00Penyakit Parastier Yang Menyerang Ikan Gurame<b><a href="http://medialuhkan.blogspot.com/">Media Penyuluhan Perikanan</a> - </b>Gangguan penyakit dapat berupa penyakit non parasiter dan penyakit parasiter. Gangguan penyakit dapat lebih mudah menyerang ikan gurami pada saat musim kemarau dimana suhu menjadi lebih lebih dingin.<br />
<br />
Penyakit parasiter diakibatkan parasit. Parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Parasit dapat berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Berdasarkan letak penyerangannya parasit dibagi menjadi dua kelompok yaitu ektoparasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan dan endoparasit yang berada dalam tubuh ikan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5q6IqbTaq6oNbAho42Pd2XKB2hLm-BmAsLBJdPVwaonjODYT6RRzzup_k25uKFgs-At0mFxcZqXWC4IrP1u4YfcKYkyNTxjrKr-kC5I4g-dBfBl0BymxndiOCy7qri3EcjULwGLpzVCiG/s1600/budidaya-gurame.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Penyakit Parastier Yang Menyerang Ikan Gurame" border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5q6IqbTaq6oNbAho42Pd2XKB2hLm-BmAsLBJdPVwaonjODYT6RRzzup_k25uKFgs-At0mFxcZqXWC4IrP1u4YfcKYkyNTxjrKr-kC5I4g-dBfBl0BymxndiOCy7qri3EcjULwGLpzVCiG/s320/budidaya-gurame.JPG" title="Penyakit Parastier Yang Menyerang Ikan Gurame" width="320" /></a></div>
<br />
<h2>
Ciri-Ciri Gurame yang Terkena Parasiter</h2>
<br />
a. Penyakit pada kulit :<br />
<br />
Pada bagian tertentu kulit berwarna merah, terutama pada bagian dada, perut dan pangkal sirip. Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya berlendir. <br />
<br />
b. Penyakit pada insang :<br />
<br />
Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu. <br />
<br />
c. Penyakit pada organ dalam :<br />
<br />
Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap. <br />
<br />
<h2>
Parasit yang Sering Menyerang Gurame</h2>
<br />
<br />
Salah satu parasit yang sering menyerang ikan gurame adalah Argulus indicus yang tergolong Crustacea tingkat rendah yang hidup sebagai ektoparasit, berbentuk oval atau membundar dan berwarna kuning bening. Parasit ini menempel pada sisik atau sirip dan dapat menimbulkan lubang kecil yang akhirnya akan menimbulkan infeksi. Selanjutnya infeksi ini dapat menyebabkan patah sirip atau cacar. Parasit lainnya adalah Aeromonas hdyrophyla, Pseudomonas, dan cacing Thematoda yang berasal dari siput-siput kecil.<br />
<br />
<h2>
Penangangan Penyakit Parasiter</h2>
<br />
Untuk penanganan penyakit ini dapat dilakukan dengan :<br />
<ol>
<li>Mengangkat dan memindahkan ikan ke dalam kolam lain dan melakukan penjemuran kolam yang terjangkit penyakit selama beberapa hari agar parasit mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. </li>
<li>Pembudidaya ikan di daerah Banyumas menggunakan daun lambesan (Chromolaena odorata) sebagai antibiotik. Daun lambesan dimasukkan ke dalam kolam sebelum ikan di tebar yaitu pada saat pengolahan kolam. Daun lambesan yang dipakai adalah 1 pikul (yaitu kurang lebih 50 kg) untuk luas tanah 25 m2. Penggunaan daun ini adalah 1 kali untuk 1 masa tanam.</li>
</ol>
<br />
Penggunaan obat-obatan kimia untuk ikan konsumsi tidak dianjurkan mengingat dampaknya yang tidak baik. Kalaupun diberikan obat-obatan tidak boleh langsung di jual kepada konsumen akhir. Penggunaan obat-obatan pada ikan konsumsi juga sebaiknya tidak diberikan apabila ikan yang hendak diekspor. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-67012996289560747532018-05-08T20:41:00.000+07:002020-02-13T15:03:17.943+07:00Si MANTAP, Ikan Mas Majalaya Tahan Penyakit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi37QyAfheXB7euvePqXxEbLXY7R0VIj3cyQE-qusesXB7srPAYMwztRqcP81IEyFBu8CfAxDYfkarsqPNWvUaEC2BJuo89KkKrHyDR-M1e5I3RszzcmhXHeNFa23G2y9Eh7GVcOEqi6iB1/s1600/majalaya.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Ikan Mas Majalaya Tahan Penyakit" border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi37QyAfheXB7euvePqXxEbLXY7R0VIj3cyQE-qusesXB7srPAYMwztRqcP81IEyFBu8CfAxDYfkarsqPNWvUaEC2BJuo89KkKrHyDR-M1e5I3RszzcmhXHeNFa23G2y9Eh7GVcOEqi6iB1/s320/majalaya.png" title="Ikan Mas Majalaya Tahan Penyakit" width="320" /></a></div>
<b><a href="http://medialuhkan.blogspot.com/">Media Penyuluhan Perikanan</a> - </b>Ikan mas Majalaya MHC+ F2 terbukti tahan KHV dan Aeromonas hydrophila. Ikan ini dapat didistribusikan ke masyarakat guna mendorong produksi ikan mas nasional.<br />
<br />
<b>Ikan mas</b> ( <i><b>Cyprinus carpio</b></i>) merupakan spesies ikan air tawar yang sudah lama dibudidayakan. Di Indonesia, dikenal beberapa strain ikan mas yang dibudidayakan, yakni Majalaya, Punten, Sinyonya, Domas, Merah/Ikan Mas Cangkringan, Kumpai dan sebagainya. Pembudidayaan ikan mas di Indonesia sempat mengalami penurunan akibat serangan penyakit, khususnya koi herpesvirus (KHV). Serangan penyakit tersebut makin menambah rendahnya ketersediaan induk ikan mas yang ada di masyarakat, baik kualitas maupun kuantitas.<br />
<br />
Upaya pemulihan kondisi ini terus dilakukan terutama oleh lembaga pemerintah. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi pun turut terlibat aktif melalui upaya meningkatkan ketahanan tubuh induk dan benih ikan mas. Kini telah diperoleh ikan mas unggul Majalaya, yakni Ikan mas Majalaya MHC⁺ F2. Ikan ini telah diuji dengan menggunakan bakteri Aeromonas hydrophila dan KHV. Hasil uji tantang di laboratorium menggunakan bakteri Aeromonas hydrophila menunjukkan bahwa ikan Majalaya MHC⁺ F2 (74,44%) memiliki kelangsungan hidup sekitar 3,5 kali (252,6%) lebih tinggi daripada ikan kontrol (21,11%).<br />
<br />
Sementara itu uji tantang terhadap KHV menunjukkan bahwa ikan Majalaya MHC⁺ F2 hidup 100%, sedangkan ikan kontrol hanya 8,33%. Ikan kontrol berasal dari masyarakat di daerah Cisaat, Sukabumi. Selanjutnya, daya tahan ikan mas F3 MHC⁺ terhadap infeksi Aeromonas hydrophila tetap tinggi, yakni sekitar 161,5% dibandingkan dengan ikan mas dari pembudidaya di Bogor.<br />
<br />
Berdasarkan aspek teknologi, ikan mas tahan penyakit ini memberikan peluang kepada para pembudidaya untuk mendapatkan pilihan jenis ikan untuk dibudidayakan yang dikembangkan melalui teknologi seleksi berbasis marka.<br />
<br />
Teknologi seleksi pada ikan mas ini dapat pula menjadi acuan untuk diaplikasikan pada spesies lainnya. Ditinjau dari aspek ekonomi; bahwa tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik, produksi ikan mas akan makin baik pula. Di samping itu, kerugian yang diakibatkan oleh serangan penyakit akan lebih kecil jika menggunakan produk ikan mas tahan penyakit.<br />
<br />
Secara aspek sosial, pemuliaan dan produk pemuliaan yang dihasilkan berupa ikan mas tahan penyakit merupakan bentuk tanggung jawab kepada masyarakat pembudidaya dalam penyediaan ikan mas unggul. Tingkat kepastian produksi akan meningkat walaupun ada serangan penyakit, khususnya yang disebabkan oleh KHV dan Aeromonas hydrophila. Berdasarkan aspek lingkungan, penggunaan ikan mas Majalaya tahan penyakit ini akan mengurangi penggunaan obat-obatan.<br />
<br />
Berdasarkan hasil pengujian terhadap ikan mas turunan Majalaya MHC+ F2, khususnya terhadap KHV dan Aeromonas hydrophila, maka, ikan ini dapat didistribusikan ke masyarakat guna mendorong peningkatan produksi ikan mas nasional. Strain ikan mas ini untuk selanjutnya diberi nama ikan mas MANTAP (Majalaya yang Tahan Penyakit).<br />
<br />
Sumber : Ikan Mas Majalaya Tahan Penyakit. Tabloid Akuakultur Indonesia. Edisi No.15 Th 3 Mei - Juni 2015Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-56756368170363654412018-04-13T10:34:00.000+07:002020-02-13T15:03:30.200+07:00Teknik Pemeliharaan Telur Gurame<b><a href="http://medialuhkan.blogspot.com/">Media Penyuluhan Perikanan</a> - </b>Dimanakah sebaiknya pemeliharaan telur gurame dilakukan?<br />
Hal yang perlu diperhatikan dalam menangani telur gurame dalam sarang yaitu mengangkat telur secepat mungkin setelah induk bertelur. Bila telur tidak sempat dipindahkan beberapa saat setelah induk bertelur, pagi harinya telur dalam sarang harus segera diangkat.<br />
<br />
Hal ini bertujuan untuk menghindari penurunan jumlah penetasan telur karena kurangnya oksigen atau akibat kekeruhan air.<br />
<br />
Pemeliharaan telur dapat dilakukan di akuarium, bak plastik atau bak fiber yang ditempatkan pada bangunan yang terlindung dari curah hujan. Padat tebar telur adalah 4 butir/cm2 dengan ketinggian air 15-20 cm. <br />
<br />
Apa yang perlu diperhatikan saat pemeliharaan telur?<br />
Saat pemeliharaan, kandungan oksigen harus dijaga agar ketersediaannya mencukupi, bisa ditambah dengan aerasi. Saat pemberian aerasi, diusahakan agar telur tidak teraduk. Air media penetasan yang baik adalah bersuhu 290C-300C, pH 6,7-8,6. sumber air diusahakan berasal dari tanah. Bila kandungan karbondioksida dalam air tanah tinggi, nilai pH rendah dan air mengandung bahan logam, sebaiknya air tanah diendapkan dulu selama 24 jam. Bila pemeliharaan berjalan dengan baik, telur akan menetas setelah 36-48 jam.<br />
<br />
Bagaimana mengangkut telur dan benih gurame?<br />
Pengangkutan telur menggunakan ember plastik atau jambangan (paso). Sebaiknya jambangan dibersihkan dahulu. Membersihkan tidak dengan sabun, karena dapat merangsang tumbuhnya jentik-jentik nyamuk. Sebaiknya pembersihannya menggunakan garam dan dibilas beberapa kali hingga bersih. Jambangan yang telah bersih diisi dengan air bersih. Selanjutnya, sarang dilepaskan dari kerangkanya dan dimasukkan dalam jambangan yang telah diisi air bersih dan siap diangkut. <br />
Telur dalam sarang tidak mengumpul di satu tempat tapi berlapis-lapis. Oleh karena itu, telur pun diletakkan secara berlapis-lapis bergantian dengan ijuk. Terakhir, mulut sarang ditutup.<br />
<br />
Setibanya di tempat tujuan, telur dikeluarkan selapis demi selapis agar air yang membawa oksigen dapat menerobos ke sela-sela ijuk sehingga kebutuhan oksigen telut tercukupi. Bila telur yang sudah dibuahi tidak memperoleh oksigen yang cukup, proses metabolisme akan berhenti dan telur tidak menetas. Demikian pula bila telur menumpuk dan mengumpul di satu tempat, telur yang berada di tengah tidak memperoleh oksigen yang cukup.<br />
<br />
Mengingat susunan telur berlapis-lapis, aktivitas pengeluaran telur harus dilakukan dengan hati-hati. Lubang mulut sarang dibuka, lalu satu per satu lapisan telur dikeluarkan, kemudian telurnya dilepaskan dari ijuk dan dimasukkan ke dalam paso.<br />
<br />
Bagaimana cara mencegah datangnya jamur yang menyerang telur?<br />
Datangnya jamur dapat dicegah dengan menjaga kebersihan wadah penetasan. Bila jamur telah menjangkiti telur yang rusak atau tidak menetas maka sebaiknya telur yang dijangkiti segera dibuang. Serangan jamur dapat diobati dengan menggunakan NaCl sebanyak 1 gram per liter air.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-85134976728860858822018-03-30T09:17:00.000+07:002020-02-13T15:03:45.929+07:00Hama dan Penyakit Ikan Mas<b><a href="http://medialuhkan.blogspot.com/">Media Penyuluhan Perikanan</a> - </b>Menurut Tamang, (2011) hama dan peyakit ikan mas adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<b>Hama
Ikan Mas</b><br />
<ol>
<li>Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi. </li>
<li>Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas;hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam. </li>
<li>Kodok
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapunmenagkap dan membuang hidup-hidup. </li>
<li>Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam. </li>
<li>Linsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun. </li>
<li>Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang. </li>
<li>Ikan Gabus
Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter. </li>
<li>Belut dan Kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan. </li>
</ol>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfXPj3JAPF54Imj9dRq3TnFei3IdxM3X1uk8wHOhSuYn57z_ELUrDIPL552LsI0PtS0Tkw8vNkMUMQSCZxTsXoI0Ekxjk4CkQnpHA5iXrxfgtr4EBsEUUpxw2ODsaqPDDUVIZsmk6Gmllh/s1600/khv.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfXPj3JAPF54Imj9dRq3TnFei3IdxM3X1uk8wHOhSuYn57z_ELUrDIPL552LsI0PtS0Tkw8vNkMUMQSCZxTsXoI0Ekxjk4CkQnpHA5iXrxfgtr4EBsEUUpxw2ODsaqPDDUVIZsmk6Gmllh/s320/khv.jpg" width="320" /></a></div>
<b>Penyakit Ikan Mas</b><br />
<ol>
<li>Binti Merah (White Spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air. Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air. </li>
<li>Bengkak Insang dan Badan (Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan. Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu. </li>
<li>Cacing Insang, Sirip dan Kulit (Dactypogyrus dan girodactyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang. Pengendalian: (1) direndan dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; (2) hindari penebaran ikan yang berlebihan.</li>
<li>Kutu Ikan (Argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage). Pengendalian: (1) ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit; (2) dengan pengeringan kolam hingga retak-retak. </li>
<li>Jamur
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya. Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas. Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam. </li>
<li>Gatal (Trichodiniasis)
Menyerang benih ikan. Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium. Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm. </li>
<li>Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis. Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut. </li>
<li>Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat danmelepuh;cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan </li>
</ol>
<br />
Sumber : Alam, Mahendra. 2011. Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio). Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan No. 002/TAK/BPSDMKP/2011. Pusat Penyuluhan KP - BPSDMKP. Jakarta Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-17706612169744667982018-03-13T16:30:00.000+07:002020-02-13T15:03:58.628+07:00Pemijahan Ikan Lele Melalui Penyuntikan Hormon Buatan<b><a href="http://medialuhkan.blogspot.com/">Media Penyuluhan Perikanan</a> - </b>Hormon sintesis (buatan) kini dapat dibeli di toko-toko obat perikanan, yaitu hormon yang disebut Ovaprim. Ovaprim berbentuk cairan yang disimpan dalam ampul. Satu ampul berisi 10 ml. Dosis pemakaiannya 0,3-0,5 ml untuk ikan lele yang beratnya 1 kg. induk lele seberat 0,5 kg berarti memerlukan hormon ovaprim 0,15-0,25 ml.<br />
<br />
Penyuntikan menggunakan hormon Ovaprim sangat praktis sebab sudah berupa larutan sehingga tinggal disuntikan saja, hormon sisa di dalam ampul dapat disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung (suhu kamar), dalam ruang ini, Ovaprim tahan hingga 3-4 bulan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAJsV3eSuRksQO06nnuhfPvHXbnANoGqh7g8kjM1lzRwzTX331cLGUcd7uv6bAA4uXkZwYYufmwwfQ1x6bjcjo00-W5UtZEQLsFg2an-kQI4VJfR2eixdbcMstnry5wzaJEmIu4v3gNg_0/s1600/cara-pemijahan-ikan-lele.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pemijahan Ikan Lele Melalui Penyuntikan Hormon Buatan" border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAJsV3eSuRksQO06nnuhfPvHXbnANoGqh7g8kjM1lzRwzTX331cLGUcd7uv6bAA4uXkZwYYufmwwfQ1x6bjcjo00-W5UtZEQLsFg2an-kQI4VJfR2eixdbcMstnry5wzaJEmIu4v3gNg_0/s320/cara-pemijahan-ikan-lele.jpg" title="Pemijahan Ikan Lele Melalui Penyuntikan Hormon Buatan" width="320" /></a></div>
Urutan pemijahan lele dengan hormon buatan adalah sebagai berikut :<br />
<br />
<h3>
<b>Siapkan kolam pemijahan ikan lele</b></h3>
<ol>
<li>Keringkan dan bersihkan kolam/bak yang hendak digunakan untuk pemijahan.</li>
<li>Cuci dan jemur kakaban dengan jumlah cukup menutupi 75% dasar kolam.</li>
<li>Pasang kakaban di dasar kolam/bak, letakan kakaban itu 5-10 cm diatas dasar kolam. Gunakan bata merah yang sudah dicuci bersih sebagai pengganjalnya. Diatasnya juga ditindih dengan bata agar kakaban tidak mudah bergeser.</li>
<li>Menjelang dilakukan penyuntikan, kolam tersebut diisi dengan air sampai kakaban terendam air 5 cm-10 cm.</li>
</ol>
<h3>
<b>Seleksi induk lele betina dan jantan yang siap memijah</b></h3>
<ol>
<li>Pada pagi hari, tangkap induk lele betina dan jantan.</li>
<li>Pilih induk betina yang matang telur, perutnya besar dan lunak, tetapi kalau diurut tidak dapat keluar telurnya.</li>
<li>Pilih induk jantan yang sehat, tidak cacat, tidak berpenyakit. Lele jantan terlihat dari alat kelaminnya (perut tetap langsing) kalau diurut juga tidak dapat mengeluarkan sperma. Oleh karena itu, lele disuntik dengan hormon.</li>
<li>Pisahkan induk jantan dan betina didalam wadah atau hapa tersendiri sambil menunggu saat disuntik.</li>
</ol>
<h3>
<b>Siapkan alat dan hormon Ovaprim untuk disuntikan</b></h3>
Gunakan alat suntik yang sudah dibersihkan/dicuci dengan air panas atau gunakan alat yang baru.<br />
<br />
<h3>
<b>Timbang induk betina dan tentukan dosis ovaprim</b></h3>
<ol>
<li>Induk yang beratnya 1 kg, dosis hormon ovaprim 0,3-0,5 cc. bila beratnya 0,5 kg maka dosis yang diperlukan setengahnya, yakni 0,15-0,25 cc ( sesuai petunjuk pada wadah hormon tersebut).</li>
<li>Sedot dengan injeksi spuit sebanyak hormon yang diperlukan, misalnya 0,5 ml. setelah itu, sedot lagi dengan jarum yang sama aquades atau larutan garam fisiologis 0.7% sebanyak 0,5 ml yang juga untuk mengencerkan hormon tadi.</li>
</ol>
<h3>
<b>Cara penyuntikan</b></h3>
<ol>
<li>Seorang membantu memegang ikan lele yang hendak disuntik ( ikan betina lebih dulu) dengan satu tangan lagi memegang pangkal ekor ikan. Letakan ikan tersebut sambil terus dipegang diatas meja yang sudah disiapkan dan diberi alas handuk/lap bersih.</li>
<li>Seorang lainnya menyuntikan hormon yang sudah disiapkan kedalam daging lele dibagian punggung. Sebanyak setengah dosis disebelah kiri sirip punggung dan stengah dosis lagi disebelah kanan.</li>
<li>Lakukan penyuntikan secara hati-hati. Setelah hormon didorong masuk, jarum dicabut, lalu bekas suntikan tersebut ditekan/ditutup dengan jari beberapa saat agar hormon tidak keluar.</li>
<li>Setelah disuntik, ikan jantan dan betina dimasukan kedalam kolam pemijahan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.</li>
</ol>
<h3>
Siapkan kolam penetasan telur</h3>
<ol>
<li>Kolam penetasan telur dapat berupa kolam tanah yang luasnya 25-100 m2. Beberapa hari sebelumnya, kolam mini sudah dikeringkan/dijemur dan dibersihkan dari segala hama. Setelah itu, kolam diairi sedalam 10-20 cm tiga hari sebelum digunakan.</li>
<li>Kolam penetasan telur dapat juga berupa kolam berlapis plastik, ukuran lebar 2-3 m dan panjang 8-10 m. Selama dua hari sebelum digunakan, kolam telah dibersihkan, lalu diisi air dari sumur pompa yang bebas hama. Penggunaan air langsung dari sungai kurang baik untuk penetesan telur, karena mengeluarkan jamur atau bakteri yang menyerang telur.</li>
<li>Pengalaman dari pembudidaya, air untuk pembenihan disediakan dari sumur bor yang disimpan didalam tandon besar ( 3-5 m3). Air di tandon tersebut ditebari garam kasar ( tanpa iodium ) sebanyak 100 gr setiap 1 m3 air, lalu diaduk dan diendapkan. Ternyata dengan perlakuan tersebut, penetesan dan pemeliharaan benih lancar serta tak pernah menderita kematian karena jamur dan bakteri.</li>
</ol>
<br />Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-28231077166019037682018-02-15T08:19:00.000+07:002020-02-13T15:04:16.402+07:00Memilih Bahan Baku Pembuatan Pakan Buatan Untuk Ikan<b><a href="http://medialuhkan.blogspot.com/">Media Penyuluhan Perikanan</a> - </b>Dalam membuat pakan buatan untuk ikan/udang, hal pertama yang harus dipertimbangkan ádalah persyaratan bahan baku pakan yaitu :<br />
<br />
<ol>
<li>Bahan baku tidak mengandung racun. Bahan baku yang mengandung racun dapat menghambat pertumbuhan, ikan mabuk dan strtess bahkan dapat menyebabkan kematian ikan/udang yang diperihara secara masal.</li>
<li>Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia.</li>
<li>Bahan baku harus tersedia dalam waktu lama, atau tersedia secara kontinyu.</li>
<li>Harga bahan baku, walaupun dapat digunakan tetapi harganya mahal. Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku harus dinilai dari manfaat bahan baku tersebut. Sebagai contoh tepung ikan harganya memang mahal tetapi bila dibandingkan dengan nilai kegunaannya terutama kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.</li>
<li>Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting, walaupun harganya murah, dan tersedia cukup melimpah tetapi kandungan gizinya buruk, maka bahan baku seperti ini tidak dapat digunakan.</li>
</ol>
<br />
Pakan untuk hewan air (ikan/udang), dapat dikategorikan menjadi :<br />
<ol>
<li>Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang tersedia secara alami maupun dari hasil kultur yaqng dikumpulkan. Contoh artemia, dapnia, cacing sutera. Pakan alami yang berasal dari tumbuhan lumut sutera, plankton, dan daun talas untuk ikan gurami. </li>
<li>Pakan segar, yaitu berupa cincangan ikan rucah dan langsung diberikan pada ikan, pakan segar ini ketahanannya sangat rendah oleh karena itu perlu disimpan dalam freezer.</li>
<li>Pakan buatan, merupakan pakan berbentuk pelet, fleke dan crumble, pakan ini dalam kondisi kering sehingga daya tahannya antara > 4 bulan, kandungan gizinya lengkap karena dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih mendalam.</li>
</ol>
Bahan Baku.Pakan, berdasarkan sifatnya maka bahan baku dibagi menjadi 2 kelopok, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Sekitar 70-75 % bahan baku nabati merupakan bici-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25% limbah industri makanan dan selebihnya berupa hijauan. Bahan pakan nabati sebagian merupakan sumber energi yang baik, dan sumber vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ikan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-11550438836272621262018-01-24T12:41:00.000+07:002020-02-13T15:04:33.648+07:00Siap Kawin Pada Saat Yang Tepat: Bagaimana Isyarat Kawin Ikan Mujair Melalui Sinyal Feromon <div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b>Media Penyuluhan Perikanan - </b><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><b></b>Pertukaran sinyal kimia antara organisme dianggap bentuk komunikasi tertua. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">S</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ebagai molekul messenger, feromon mengatur interaksi sosial antara individu
sejenis, misalnya, daya tarik seksual antara </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> dan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> betina</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. Ikan mengandalkan feromon untuk memicu respon sosial
dan untuk mengkoordinasikan perilaku reproduksi pada </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> dan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> betina</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. Para ilmuwan
di Pusat Sains Kelautan di Universitas Algarve di Faro, Portugal, dan di Institut
Max Planck untuk Ekologi Kimia di Jena, Jerman, kini telah mengidentifikasi molekul
sinyal dalam urin </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ikan Tilapia </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Mozambik </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan
</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">(Oreochromis mossambicus):
feromon ini meningkatkan produksi hormon dan mempercepat pematangan oosit pada reproduksi</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> betina</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. Oleh karena itu, ikan nila Mozambik adalah salah satu
spesies ikan pertama di mana struktur kimia feromon</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">nya</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">telah
diidentifikasi dan dasar biologis dari aktivitasnya dijelaskan. <br />
<br />
Perilaku sosial </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ikan tilapia </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Mozambik (Mujair) asli Afrika Selatan </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ini </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">sangat</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">lah</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> kompleks. Ranking hierarkis yang ketat
antara</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> jantan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">yang berjuang arena</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> pacaran</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. Dengan mulut mereka, </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">mujair</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">membuat </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">galian</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> pasir di tengah arena dengan tujuan untuk menarik betina
bertelur di sarang tersebut. Pada saat yang sama, mereka bertindak agresif untuk
menjaga </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">lain </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">agar
men</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jauh. </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Jantan </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">yang dominan </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">terlihat</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> buang air
kecil lebih sering dan menyemprotkan jumlah yang lebih besar dari urin di dalam
air selama perkelahian dibandingkan dengan saingan mereka. Urin mengandung feromon
yang mengurangi perilaku agresif pada </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">lain. Senyawa ini juga memikat
betina ke sarang dan memodifikasi status hormonal mereka dengan mempercepat pematangan
oosit</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">.</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeK6seYfCHCIJOGLc5ZcKxWKyytC7jxiVF67huCuYFzgVNTku04lyG4NfaXUjChebtIuIYMkG-uBN2h7vsfX92cuW0TowJi9Ca_HQSDPmOoNGE8nJxaiIaW_fgDIxpeO6jzLgeIXkJ_uoS/s1600/oreoc.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Siap Kawin Pada Saat Yang Tepat: Bagaimana Isyarat Kawin Ikan Mujair Melalui Sinyal Feromon " border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeK6seYfCHCIJOGLc5ZcKxWKyytC7jxiVF67huCuYFzgVNTku04lyG4NfaXUjChebtIuIYMkG-uBN2h7vsfX92cuW0TowJi9Ca_HQSDPmOoNGE8nJxaiIaW_fgDIxpeO6jzLgeIXkJ_uoS/s1600/oreoc.jpg" title="Siap Kawin Pada Saat Yang Tepat: Bagaimana Isyarat Kawin Ikan Mujair Melalui Sinyal Feromon " width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
<b>Dua steroid sebagai komponen utama dalam urin </b><br />
<br />
Prosedur ini menghasilkan dua zat murni yang struktur kimia</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">nya</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">telah
ditetapkan dengan menggunakan spektroskopi resonansi magnetik nuklir (NMR). Identitas
mereka dikonfirmasi oleh sintesis kimia: "Dua struktur </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">adalah</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">stereoisomer
atau gambar cermin dari steroid pregnane-jenis </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">yang </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">terkait dengan asam glukuronat," </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">kata </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bernd Schneider, kepala laboratorium NMR di Jena. Kedua </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> dan </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">betina </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">menunjukkan respon
yang sangat sensitif terhadap bau kedua steroid tersebut. Meskipun dua komponen
feromon merangsang sistem hormon </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">betina</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">dan memicu pemijahan, mereka
sendiri tidak mampu mengurangi perilaku agresif pada </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">pe</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">saing</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">nya</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">. Para peneliti menganggap bahwa urin dari
</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">yang dominan harus mengandung zat</span></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">tambahan </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">yang
</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">belum</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> ter</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">identifikasi yang berkontribusi terhadap efek ini dalam campuran </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">yang </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">kompleks. Sampai saat ini hanya sedikit feromon ikan </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">yang </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">telah diidentifikasi secara kimia. "Penemuan kami akan
memungkinkan untuk penyelidikan lebih lanjut, misalnya, mekanisme persepsi dan
pengolahan sinyal-sinyal kimia oleh otak untuk </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">mengetahui
asal</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">respon,
dalam hal ini kasus pematangan oosit dan perubahan perilaku," kata Tina Keller-Costa,
yang melakukan percobaan untuk tesis PhD-nya. </span></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><br />
<br />
Berbeda dari keluarga ikan mas (karper), </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">mujair</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">tergolong</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">ikan </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">yang secara </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">komersial lebih penting. Namun, budidaya </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ikan ini</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">di banyak perairan tropis dan subtropis telah menyebabkan pertumbuhan
</span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">dan penyebaran populasi</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">yang tidak terkendali. Penggunaan
feromon dapat membantu mengoptimalkan budidaya spesies ikan </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">mujair</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">ini </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">dengan meningkatkan kesuburan </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">betina</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"> <span lang="IN">dan mengurangi agresi </span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">di </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">antara </span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">jantan yang </span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">bersaing. Feromon juga dapat membantu untuk
mengontrol perilaku invasif ikan ini, yang mengancam keseimbangan ekologi banyak
ekosistem.</span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sumber :</div>
<div class="MsoNormal">
Max Planck Institute for Chemical Ecology. (2014, August 29). Ready for mating at the right time: How pheromones signal mating cues in tilapia. ScienceDaily. Retrieved September 8, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/08/140829115915.htm </div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-16648440188218123782018-01-09T05:00:00.000+07:002020-02-13T15:04:44.217+07:00Mengetahui Kebutuhan Gizi Bagi Ikan<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat gizi tertentu untuk hidupnya yaitu untuk menghasilkan tenaga, menggantikan sel-sel yang rusak dan untuk tumbuh. Zat gizi yang dibutuhkan adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air.<br />
<br />
a. Protein<br />
<span id="goog_1687934353"></span><span id="goog_1687934354"></span>Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan/udang, baik untuk pertumbuhan maupun untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal dari tumbuhan), lebih sulit dicernakan dari pada protein hewani (asal dari hewan), hal ini disebabkan karena protein nabati terbungkus dalam dinding selulosa yang memang sukar dicerna. <br />
Pada umumnya ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada hewan ternak di darat (unggas, dan mamalia). Selain itu, jenis dan umur ikan juga berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan carnívora membutuhkan protein lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada diantara keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20 – 60%, dan optimum 30 -36%,. <br />
<br />
b. Lemak.<br />
Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensiilnya yaitu asam-asam lemak tak jenmuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam lemak esensiil ini banyak terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi dll. Kandungan lemak angat dipengaruhi oleh factor usuran ikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga lain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 – 18%.<br />
<br />
c. Karbohidrat<br />
Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku nabati. Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10 – 50%. Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilose) ikan karnivora biasanya membutuhkan karbohidrat sekitar 12 % sedangkan untuk omnivore kadar karbohidratnya dapat mencapai 50%.<br />
<br />
d. Vitamin.<br />
Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya hádala nafsu makan hilang, kecepatan tumbuh bekurang, warna abnormal, keseimbangan hilang, gelisah, mudah terserang bakteri, pertumbuhan sirip kurang sempurna, pembentukqn lendir terganggu dll. Kebutuhan akan vitamin Sangay dipengaruhi usuran ikan, umur, kondisi lingkungan dan suhu air.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoMnTrlPfa-PFVwE5gvKc3qqK4XAKGGHBXsZ8a3u_qYgoQXeK-_bhGsd7ClpWcCU1aURHNTzLu2GRPWLNdMt-Cm-Rz4OoiyVdhJeYlqi04w-lII1inXQMi4ddRkkdVjnxQh7d9-jTEI0iQ/s1600/1306508225260.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kebutuhan Gizi Bagi Ikan" border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoMnTrlPfa-PFVwE5gvKc3qqK4XAKGGHBXsZ8a3u_qYgoQXeK-_bhGsd7ClpWcCU1aURHNTzLu2GRPWLNdMt-Cm-Rz4OoiyVdhJeYlqi04w-lII1inXQMi4ddRkkdVjnxQh7d9-jTEI0iQ/s1600/1306508225260.jpg" title="Kebutuhan Gizi Bagi Ikan" width="320" /></a></div>
<br />
e. Mineral<br />
Mineral adalah bahan an organik yang dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhan jeringan tubuh, proses metabolismo dan mempertahankan keseimbangan osmosis. Mineral yang penting untuk pembentukan tulang gigi dan sisik hádala kalsium, fosfor, fluorine, magnesium, besi, tembaga, kobalt, natrium, kalium, klor, boron, aluminium, seng, arsen dll. Makanan alami biasanya telah cukup mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari dalam air. Namur pada umunya, mineral-mineral itu didapatkan dari makanan. Oleh karena itu, beberapa macam mineral yang penting perlu kita tambahkan pada proses pembuatan pakan.<br />
Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan buatan. bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya : antioksidan, perekat dan pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA dan lain-lain dengan pemnggunaan 150 -200 ppm. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin, kanji, tepung terigu dan tepung sagu, dengan pemakaian maksimal 10% bahan perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang. Sebab pakan udang harus mempunyai ketahanan yang tinggi, agar tidak cepat hancur dalam air. Sebagai pelezat, pada umumnya diberi garam dapur sebanyak 2%.. Untuk pakan ikan bandeng bahan perekat diberikan sekitar 5%,.<br />
<br />
Sumber :<br />
Sutikno, Erik. 2011. Pembuatan Pakan Buatan Ikan Bandeng. Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Pusat Penyuluhan KP-BPSDMKP. Jakarta<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-83369076210405017622017-09-19T13:36:00.000+07:002017-10-11T09:36:48.154+07:00Membuat Unagi kabayaki (Sidat Panggang)<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Dalam proses pengasapan panas ikan yang akan diasapi diletakkan cukup dekat dengan sumber asap. Proses pengasapan panas juga sering disebut proses pemanggangan ikan. Pengasapan panas lebih dirancang untuk meningkatkan aroma melalui asap itu sendiri, dibandingkan untuk pengawetan ikan akibat asap. Pengasapan panas menggunakan suhu yang cukup yaitu 80 -90 oC. Karena suhu yang tinggi, daging ikan menjadi masak dan tidak perlu diolah terlebih dahulu sebelum disantap. Pengasapan panas pada prinsipnya merupakan usaha penanganan ikan secara perlahan. Pada pengasapan panas terjadi penyerapan asap, ikan cepat menjadi matang tetapi kadar air di dalam daging masih tinggi sehingga tidak tahan lama.<br />
<br />
Masakan yang dikenal dengan istilah unagi adalah sajian sidat panggang yang menjadi favorit di Jepang. Bukan hanya karena rasanya yang enak, tapi juga masakan ini dipercaya mampu membangkitkan vitalitas. Orang Jepang memakannya biasanya pada musim panas (akhir bulan Juli) agar memberikan kekuatan dan vitalitas hingga akhir tahun. Unagi termasuk makanan yang paling mahal di restoran-restoran Jepang dan hanya disuguhkan bagi orang-orang penting.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZYTaMlS7TPpefjvVbxrqANzE3pfvEWSctyr1JYnkONXjoZZNS94n50vpzyhb_BQYYg4os9yOuRV_jsCr0lJgQVS4rZj4qAfrIPQj8X8w0WzWmEIrdeMKQZ03jDzxJtMY_Q1Qk0tZdSzeF/s1600/unagi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZYTaMlS7TPpefjvVbxrqANzE3pfvEWSctyr1JYnkONXjoZZNS94n50vpzyhb_BQYYg4os9yOuRV_jsCr0lJgQVS4rZj4qAfrIPQj8X8w0WzWmEIrdeMKQZ03jDzxJtMY_Q1Qk0tZdSzeF/s1600/unagi.jpg"></a></div>
Sidat tanpa tulang diolah menjadi unagi-no-kabayaki (sidat panggang) yang diberi saus manis kabayaki (seperti teriyaki). Masyarakat Jepang bagian timur dan bagian barat memiliki cara yang berbeda dalam mengolah sidat. Di Jepang bagian timur, sidat dipanggang, direbus dan kemudian dipanggang lagi sebelum dimakan, sehingga rasanya menjadi lebih lunak. Berbeda dengan di Jepang barat, sidat langsung dipanggang dan dimakan.<br />
<br />
Sebelum dipanggang, ikan sidat dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan pisau tajam ikan sidat dibelah menjadi dua bagian, diangkat isi perut dan juga ttulang/duri ikan sidat jadi yang tersisa adalah benar-benar dagingnya saja tapi duri sedikitpun. Untuk bagian kepala biasanya juga dibuang.<br />Setelah ikan sidat dibelah dan dibersihkan, ikan sidat siap dipanggang dengan ditambah kecap spesial khas Jepang atau juga bisa diberi saus yang terutama dibuat dari campuran kecap asin (5 bagian), mirin (sake manis 5 bagian), gula pasir, dan sake. Selesai dipanggang pertama kemudian di-steam agar daging ikan sidat ini menjadi empuk dan bumbu bisa meresap sampai kedalam daging.<br />
<br />
Selesai di-steam ikan sidat dipanggang lagi untuk kedua kalinya, tujuannya adalah untuk menguatkan rasa panggangnya, sewaktu pemanggangan kedua kalinya ikan sidat terus menerus dilumasi dengan kecap khas Jepang agar rasa tidak berubah.<br />
<br />
Sumber :<br />
Napitupulu, J. Romauli dan Heni Budi, 2011. Pengolahan Ikan Sidat (Anguilla, sp). Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan No. 10/TPH/BPSDMKP/2011. Pusat Penyuluhan KP-BPSDMKP. JakartaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-62752852513274754522017-08-29T13:29:00.000+07:002017-10-11T09:26:25.463+07:00Mengenal Ikan Sidat<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Ikan merupakan sumber protein yang lebih baik dibanding hewan ternak karena rendahnya kandungan/kadar kolesterol dan relatif lebih murah. Sidat merupakan salah satu jenis ikan yang potensial untuk dikembangkan. Sebagian masyarakat menyebutnya sebagai 'Belut Bertelinga' karena keberadaan sirip dadanya menyerupai daun telinga. Sidat dikenal pula dengan nama lain moa, lubang, dan uling (Jawa Barat); sedangkan di Jawa Tengah menyebutnya dengan nama pelus.<br />
<br />
Ikan sidat, Anguilla spp merupakan salah satu jenis ikan yang laku di pasar internasional (Jepang, Hongkong, Belanda, Jerman, Italia dan beberapa negara lain), dengan demikian ikan ini memiliki potensi sebagai komoditas ekspor. Di Indonesia, sidat banyak ditemukan di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam seperti pantai selatan Pulau Jawa, pantai barat Sumatera, pantai timur Kalimantan, pantai Sulawesi, pantai kepulauan Maluku dan Irian Barat. Tidak seperti halnya di negara lain (Jepang, dan negara-negara Eropa), di Indonesia sumberdaya sidat belum banyak dimanfaatkan, padahal ikan liar ini baik dalam ukuran benih maupun ukuran konsumsi jumlahnya cukup melimpah.<br />
<br />
Tingkat pemanfaatan sidat secara lokal (dalam negeri) masih sangat rendah, akibat belum banyak dikenalnya ikan ini, sehingga kebanyakan penduduk Indonesia belum familiar untuk mengkonsumsi sidat. Demikian pula pemanfaatan sidat untuk tujuan ekspor masih sangat terbatas. Agar sumberdaya sidat yang keberadaannya cukup melimpah ini dapat dimanfaatkan secara optimal, maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis yang diawali dengan mengenali daerah yang memiliki potensi sumberdaya sidat (benih dan ukuran konsumsi) dilanjutkan dengan upaya pemanfaatannya baik untuk konsumsi lokal maupun untuk tujuan ekspor.<br />
<br />
<br />
<br />
Dalam ilmu taksonomi hewan, menurut Nelson (1994) ikan sidat diklasifikasikan sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Filum : Chordata</li>
<li>Kelas : Actinopterygii</li>
<li>Subkelas : Neopterygii</li>
<li>Division : Teleostei (Ikan bertulang belakang)</li>
<li>Ordo : Anguilliformes (Sidat)</li>
<li>Famili : Anguillidae</li>
<li>Genus : Anguilla</li>
<li>Species : Anguilla spp.</li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNYXNU3dX9Ef1pEUoquM6Nz59Kw1c3vPItsKMko6lWU5sZFUvxeyrzkPaSsPzp_STfqa5I9edU7-o1P49ZtM2hTGKLw2m7uIGjsmL9JqYXMK4atHyxleztfXMjhWDuY7_Q6Q_iqRFKlmMQ/s1600/sidat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNYXNU3dX9Ef1pEUoquM6Nz59Kw1c3vPItsKMko6lWU5sZFUvxeyrzkPaSsPzp_STfqa5I9edU7-o1P49ZtM2hTGKLw2m7uIGjsmL9JqYXMK4atHyxleztfXMjhWDuY7_Q6Q_iqRFKlmMQ/s1600/sidat.jpg"></a></div>
Berbeda dengan belut, sidat memiliki sirip dada, sirip punggung, dan sirip dubur yang sempurna. Sirip punggung dan sirip perut memanjang ke belakang dan menyatu dengan sirip ekor. Sangat menonjol terlihat adanya sirip dada sepasang di kiri dan di kanan yang terletak di belakang kepala sehingga orang menduga sirip itu adalah ‘daun bertelinga’ sehingga dinamakan pula ‘belut bertelinga’.<br />
<br />
Tubuh sidat bersisik kecil-kecil membujur, berkumpul dalam kumpulan-kumpulan kecil yang masing-masing kumpulan-kumpulan terletak miring pada sudut siku terhadap kumpulan-kumpulan di sampingnya. Bentuk tubuh yang memanjang seperti ular memudahkan bagi sidat untuk berenang diantara celah-celah sempit dan lubang di dasar perairan seperti ular. Warna tubuh abu-abu gelap di punggung, di bagian dada/perut berwarna keputihan. <br />
<br />Panjang tubuh ikan sidat bervariasi tergantung jenisnya yaitu antara 50-125 cm. Ketiga siripnya yang meliputi sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor menyatu. Selain itu terdapat sisik sangat kecil yang terletak di bawah kulit pada sisi lateral. Perbedaan diantara jenis ikan sidat dapat dilihat antara lain dari perbandingan antara panjang preanal (sebelum sirip dubur) dan predorsal (sebelum sirip punggung), struktur gigi pada rahang atas, bentuk kepala dan jumlah tulang belakang.<br />
<br />Sidat termasuk ikan karnivora (pemakan daging). Sama halnya dengan belut sawah (Monoterus albus/Fluta alba), lele (Clarias batracus), dan gabus (Ophiocephalus striatus). Di alam aslinya, sidat memangsa ikan, kodok, udang, dan juga sesama sidat (kanibalisme). Kanibalisme akan terjadi apabila populasi sidat dalam satu koloni sangat besar, tetapi volume pakan kurang.<br />
<br /><b>Siklus Hidup Sidat</b><br />
<br />
Sidat merupakan ikan, berbentuk panjang bertulang tipis ordo Anguilliformes. Karena nelayan dahulu tidak pernah mengetahui anakan sidat, siklus hidup sidat adalah misteri untuk jangka waktu yang sangat panjang dalam sejarah ilmiah perikanan. Sidat tumbuh besar di perairan tawar, setelah dewasa kembali ke laut untuk berpijah.<br />
<br />
Dalam siklus hidupnya, setelah tumbuh dan berkembang dalam waktu yang panjang di perairan tawar, sidat dewasa yang lebih dikenal dengan yellow eel berkembang menjadi silver eel (matang gonad) yang akan bermigrasi ke laut untuk memijah.<br />
<br />
Pada stadium larva, sidat hidup di laut. Bentuknya seperti daun lebar, tembus cahaya, dan dikenal dengan sebutan leptocephalus. Larva ini hidup terapung-apung di tengah samudera. Leptocephalus hidup sebagai plankton terbawa arus samudera mendekati daerah pantai. Pada stadium elver, sidat banyak ditemukan di pantai atau muara sungai. Panjang tubuh 5-7 cm, tembus cahaya. Burayak (anak ikan/impun) akan hidup di air payau sampai umur satu tahun. Ketika itulah sidat akan berenang melawan arus menuju hulu sungai.<br />
<br />
Setelah bertemu dengan perairan yang dalam dan luas, misalnya lubuk, bendungan, rawa atau danau, sidat akan menetap dan tumbuh menjadi ikan buas dan liar. Impun dewasa inilah yang selanjutnya dikenal sebagai sidat. Ketika itulah dia akan kembali ke laut lepas untuk kawin dan berkembangbiak. Setelah berpijah, induk akan mati. Pola hidup sidat bertolakbelakang dengan ikan salmon (Salmonidae). Salmon justru hidup di laut, tetapi kawin dan berkembangbiak di air tawar di pedalaman. Perilaku catadromous, tidak hanya terjadi pada sidat, melainkan juga udang galah.<br /><b><br />Jenis-Jenis Ikan Sidat</b><br />
<br />
Sidat (eels) adalah ikan dari famili Anguillidae. Ada sekitar 16 sd. 20 spesies sidat, yang kesemuanya merupakan genus Anguilla. Di antaranya adalah Sidat Eropa (Anguilla anguilla); Sidat Jepang (Anguilla japonica), Sidat Amerika (Anguilla rostrata); Sidat sirip pendek (Anguilla australis), Sidat putih (Anguilla marmorata), Sidat loreng (Anguilla nebulosa), Sidat loreng India (Anguilla bengalensis bengalensis), Sidat loreng Afrika (Anguilla bengalensis labiata), Sidat sirip pendek Indonesia (Anguilla bicolor bicolor), sidat sirip pendek india (Anguilla bicolor pacifica), sidat sirip panjang Indonesia (Anguilla malgumora), sidat sirip panjang Sulawesi (Anguilla celebensis), sidat sirip panjang Selandia Baru (Anguilla dieffenbachii), sidat sirip panjang dataran tinggi (Anguilla interioris), sidat sirip panjang Polynesia (Anguilla megastoma), sidat sirip panjang Afrika (Anguilla mossambica), sidat sirip pendek pasifik atau sidat pasifik selatan (Anguilla obscura), sidat bintik sirip panjang atau sidat sirip panjang Australia (Anguilla reinhardtii)<br />
<br />
<b>Kandungan Gizi Sidat</b><br /><br />Komposisi kimia hasil perikanan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam diantaranya adalah penyakit dan keturunan (jenis/gen). Sedangkan faktor luar dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik biotik maupun abiotik. Stadia fisiologis juga akan mempengaruhi komposisi. Pada stadia juvenile, remaja, matang gonad, dan pascamemijah komposisi kimia akan disesuaikan dengan kebutuhan fisiologis dari hasil perikanan. <br />
<br />]enis makanan yang tersedia juga mempengaruhi komposisi kimia ikan, sebagai contoh hasil penelitian yang memberikan perlakuan pakan tambahan dengan karbohidrat pada ikan Anguilla anguilla memperoleh komposisi sebagai berikut: air 57,21%, protein 15,89%, lemak 25,61%, dan abu 2,12%. Sebaliknya hasil penelitian terhadap ikan sidat (Anguilla bicolor) yang diberi pakan protein dengan kadar bervariasi yang berkisar antara 40,25-55,21 % menghasilkan protein 18,04-20,32%; air 67,79-70,73%; lemak 7,23-8,01 %; abu 2,69- 3,20% dan serat kasar 0,73-0,77%. Semakin tinggi kadar protein pakan yang diberikan semakin tinggi pula kadar protein daging ikan yang terukur.<br />
<br />Ikan sidat yang ditangkap dari alam khususnya Anguilla bicolor termasuk ikan berlemak rendah dan sedang dengan kadar protein yang tinggi. Penelitian Saleh (1993) menghasilkan protein berkisar 17,5- 21,5%, air 71,5-75,9%, lemak 3,3-9,5% dan abu 1,0-1,6%. <br />
<br />
Sumber :<br />
Napitupulu, J. Romauli dan Heni Budi, 2011. Pengolahan Ikan Sidat (<i>Anguilla</i>, sp). Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan No. 10/TPH/BPSDMKP/2011. Pusat Penyuluhan KP-BPSDMKP. JakartaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-27179347097491461532017-08-28T14:14:00.000+07:002017-10-11T09:25:40.365+07:00Cara Unik Ikan Lele Mencari Mangsa: 'Kumis' Mendeteksi Perubahan Kecil Dalam pH <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Hewan menggabungkan beberapa metode yang unik untuk mendeteksi mangsa, tetapi untuk lele laut Jepang, <i>Plotosus japonicus</i>, hal tersebut akan terasa sulit mengingat air di lingkungannya yang keruh dan gelap.<br />
<br />
John Caprio, George C. Kent Profesor of Biological Sciences di LSU, dan rekannya dari Kagoshima University Jepang telah mengidentifikasi bahwa ikan lele ini dilengkapi dengan sensor yang dapat menemukan mangsanya dengan mendeteksi perubahan kecil kadar pH air.<br />
<br />
Sebuah paper, " Marine teleost locates live prey through pH sensing" merinci pekerjaan Caprio dan rekan risetnya, diterbitkan dalam jurnal Science pada tanggal 6 Juni ini merupakan laporan pertama dari ikan apa saja yang menggunakan pH untuk menemukan mangsanya.<br />
<br />
"Apa yang membuat hal ini begitu menarik adalah bahwa penemuan itu tak terduga, kebetulan," kata Caprio.<br />
<br />
Penelitian ini dimulai pada tahun 1984 ketika Caprio, spesialis dalam sistem rasa dan bau vertebrata perairan, penyelidikan kolaboratif dimulai di Kagoshima University memeriksa fisiologi sistem rasa lele laut Jepang. Sambil melakukan rekaman listrik dari kumis ikan ia melihat bahwa setiap serabut saraf sensorik baru akan menanggapi amplitudo yang jauh lebih besar daripada yang lain.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfS0wB8kOZSKlh0nx_5dEjWPVh0-YS1Grx4PTFiR3oyoGbwFWpZePquoSadxtSXnfdhLpTvntxENih-LJRcQFbtwZMYAfpwrCEVYy3bFfAa8_lzE0Mejb7KyOAZZLuLnlmcf6Uy5UkLpQb/s1600/japanese-sea-catfish-plotosus-japonicus.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Cara Unik Catfish Mencari Mangsa: 'Kumis' Mendeteksi Perubahan Kecil Dalam pH " border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfS0wB8kOZSKlh0nx_5dEjWPVh0-YS1Grx4PTFiR3oyoGbwFWpZePquoSadxtSXnfdhLpTvntxENih-LJRcQFbtwZMYAfpwrCEVYy3bFfAa8_lzE0Mejb7KyOAZZLuLnlmcf6Uy5UkLpQb/s1600/japanese-sea-catfish-plotosus-japonicus.jpg" title="Cara Unik Catfish Mencari Mangsa: 'Kumis' Mendeteksi Perubahan Kecil Dalam pH "></a></div>
<br />
"Segera saya tahu bahwa ada sesuatu yang berbeda tentang saraf itu, tapi saya bekerja pada sebuah proyek yang berbeda didanai oleh National Science Foundation dan harus menempatkan keingintahuan saya di bagian belakang," kata Caprio.<br />
<br />
Pada tahun 1986, keingintahuan Caprio semakin besar, dan ia meminta teman-temannya di Jepang untuk mengirimkan dia beberapa ikan lele sehingga ia bisa memeriksa apa yang memicu respon yang begitu besar dalam ikan ini.<br />
<br />
"Saya menduga respon terjadi karena perubahan pH yang disebabkan oleh beberapa rangsangan," katanya. "Itu jelas bahwa ada serabut saraf sensorik di ikan ini yang menanggapi fenomena penurunan pH air laut, namun, apa yang saya tidak tahu adalah apa fungsinya."<br />
<br />
Caprio mengajukan penyelidikannya lagi, seperti kegiatan penelitian lainnya terdahulu, dan dilanjutkan analisis pada tahun 2005 dengan dukungan dari National Institutes of Health dan LSU. Caprio ke Jepang enam kali antara tahun 2005 dan 2013, menetap setidaknya satu bulan setiap kali kunjungan. Selama waktu ini, ia memusatkan perhatiannya pada sistem saraf ikan, sementara rekannya melakukan percobaan perilaku.<br />
<br />
Untuk percobaan fisiologis, ikan yang dilengkapi dengan elektroda yang memungkinkan pencatatan respon ikan terhadap air dari berbagai pH. Selama kurun waktu ini mereka menemukan bahwa fungsi sensitivitas kumis ikan terhadap perubahan kecil kadar pH air adalah karena respirasi cacing laut kecil, polychaetes, mangsa utama dari lele laut.<br />
<br />
Cacing laut hidup di tabung atau liang di lumpur. Sebagai cacing yang bernapas, mereka melepaskan sejumlah kecil karbon dioksida dan asam, menghasilkan sedikit penurunan pH air laut yang dideteksi oleh lele laut yang bersifat nokturnal.<br />
<br />
"Ikan ini seperti pH meter berjalan. Mereka sama baiknya dengan pH meter komersial di laboratorium," kata Caprio.<br />
<br />
Untuk percobaan perilaku, para peneliti menempatkan ikan di akuarium diisi dengan air laut, bersama dengan cacing laut, yang ditempatkan dalam tabung kaca dalam substrat karang akuarium. Para peneliti menggunakan fotografi inframerah untuk menunjukkan bahwa ikan nokturnal aktif menghabiskan lebih banyak waktu di sekitar cacing daripada di lokasi lain di dalam akuarium. Para peneliti juga menegaskan bahwa lele tertarik ke lokasi di mana akuarium air laut dengan kadar pH rendah yang sedang dipancarkan dari tabung kecil bahkan ketika tidak ada cacing yang hadir. Selain itu, ikan ini menjadi sangat aktif, mencari makanan dan bahkan menggigit berulang kali pada ujung tabung.<br />
<br />
Penelitian ini menunjukkan bahwa sensitivitas lele tertinggi dalam air laut alami pH 8.2, namun menurun drastis pada pH kurang dari 8. Temuan ini menyiratkan bahwa kemampuan menentukan lokasi makanan oleh lele laut Jepang dapat dipengaruhi oleh keasaman laut.<br />
<br />
Studi menunjukkan bahwa sebelum revolusi industri, tingkat karbon dioksida sekitar 280 ppm. Hari ini, adalah 390 ppm, dan ilmuwan memprediksi bahwa kadar tersebut bisa meningkat menjadi 900 ppm pada tahun 2100. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, lautan menyerap sekitar seperempat dari karbon dioksida yang dilepaskan di atmosfer setiap tahun, sehingga meningkatkan keasaman laut.<br />
<br />
"Setelah pH laut turun jauh di bawah 8, shell memproduksi invertebrata tidak bisa lagi menghasilkan cangkang mereka," kata Caprio. "Pekerjaan kami mungkin bisa menjadi indikator kemungkinan efek keasaman laut pada vertebrata laut. Jika proses pengasaman laut berlanjut pada tingkat yang sama, kita tidak tahu apakah kehidupan laut akan dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat seperti pH. Hal ini dimungkinkan bahwa sensor bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut, tapi kami tidak yakin bahwa ini akan terjadi. Sampai saat ini, apa yang kita tahu adalah bahwa sensor ini bekerja secara optimal di sekitar pH 8,2, yaitu air laut normal. Jika kadar pH laut jauh di bawah 8, sejumlah peristiwa merugikan mungkin terjadi. "<br />
<br />
Sumber :<br />
Louisiana State University. (2014, June 5). Unique way that catfish locate prey: 'Whiskers' detect slight changes in pH. ScienceDaily. Retrieved September 5, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/06/140605183613.htmUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-38116480604857386542017-08-25T09:37:00.000+07:002017-10-11T09:24:46.807+07:00Dampak Buruk Perubahan Iklim Menyebabkan Ikan Kehilangan Temannya<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Seperti halnya manusia, ikan cenderung berkelompok dengan individu yang akrab dengannya, bukan “orang” asing. Hal ini memberikan banyak manfaat seperti pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang bisa lebih tinggi, pertahanan yang lebih besar terhadap predator dan pembelajaran sosial yang lebih cepat. Namun, tingginya kadar karbon dioksida, seperti yang diakibatkan oleh perubahan iklim, dapat menghalangi kemampuan ikan untuk mengenali satu sama lainnya dan menghalangi kemampuannya untuk membentuk kelompok dengan individu akrab yang akrab dengannya. <br /><br />Para ilmuwan di ARC Centre of Excellence for Coral Reef Studies di James Cook University, Australia, telah mempelajari efek dari karbon dioksida pada perilaku ikan Chromis viridis tropis. Pemimpin penelitian ini Miss Lauren Nadler menemukan bahwa ikan remaja biasanya memerlukan tiga minggu untuk mengenali teman akrabnya, namun tingkat karbon dioksida yang meningkat secara signifikan dapat mengganggu kemampuan ini. <br /><br />Model perubahan iklim memperkirakan bahwa tingkat karbon dioksida dan keasaman laut akan dua kali lipat lebih besar daripada sebelum akhir abad ini. Untuk menyelidiki apakah hal ini akan mempengaruhi pengakuan sosial ikan, percobaan dilakukan dibawah pengaruh kadar karbon dioksida, mirip dengan yang diproyeksikan untuk 2100 pada model yang dihasilkan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC). Individu ikan kemudian diberi "tes pilihan" di mana mereka ditempatkan di antara dua “sekolah” – yang satu terdiri atas ikan yang telah akrab dan yang lainnya terdiri dari ikan yang asing. Sementara ikan disimpan di bawah kondisi normal secara konsisten memilih “sekolah” dengan ikan yang telah akrab, ikan yang dipelihara dalam kondisi CO2 yang tinggi tidak menunjukkan preferensi baik terhadap “sekolah” dengan ikan asing atau “sekolah” dengan ikan yang telah akrab.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggJA9LSNf-5kjrYL59TAhmAIfcdj97FoMigFK9smI_CXNAka716RfSP9fvqz7qfWeCTct1Ascppx0_OhL5ki5bJkhFFfRwtQQiVBbJopHaNQriTivUmOCx6by5mMu5K7jcIh8zI3sP0rwP/s1600/climate_change2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Dampak Buruk Perubahan Iklim Menyebabkan Ikan Kehilangan Temannya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggJA9LSNf-5kjrYL59TAhmAIfcdj97FoMigFK9smI_CXNAka716RfSP9fvqz7qfWeCTct1Ascppx0_OhL5ki5bJkhFFfRwtQQiVBbJopHaNQriTivUmOCx6by5mMu5K7jcIh8zI3sP0rwP/s1600/climate_change2.jpg" height="204" title="Dampak Buruk Perubahan Iklim Menyebabkan Ikan Kehilangan Temannya" width="320"></a></div>
Diperkirakan bahwa karbon dioksida mengganggu fungsi dari neuroreceptors dalam otak ikan. Tingkat karbon dioksida tinggi mengubah konsentrasi ion (atom bermuatan listrik dan molekul) dalam darah ikan ', mengubah cara kerja neuroreceptors. Ini mengganggu indra dasar, seperti penglihatan dan penciuman, yang penting bagi eksistensi ikan. <br /><br />Hasil ini dapat memiliki implikasi serius bagi ikan tropis, yang habitatnya sudah terancam oleh perubahan iklim. "Keakraban adalah sifat penting untuk pertahanan, terutama di lingkungan yang kaya predator seperti terumbu karang," kata Nadler. <br />
<br />
Sumber :<br />
Society for Experimental Biology. (2014, June 30). Climate change could stop fish finding their friends. ScienceDaily. Retrieved August 4, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/06/140630193411.htmUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-9171023177324742252017-08-24T10:28:00.000+07:002017-10-11T09:23:14.129+07:00Memikirkan Kembali Tentang Budidaya Ikan Kaitannya Dengan Kesehatan dan Resiko Lingkungan<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Kebanyakan instansi pemerintah saat ini merekomendasikan untuk mengkonsumsi lebih banyak seafood (produk perikanan) yang bermanfaat bagi kesehatan, analisis baru yang dipimpin oleh para peneliti dari Johns Hopkins Center for a Livable Future mendesak profesional kesehatan, medis, dan masyarakat untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dan kesehatan dari sumber seafood/ikan, khususnya budidaya ikan, kerang dan krustasea. Makalah ini muncul di edisi Juli 2014 Journal of Current Environmental Health Reports.<br />
<br />
Hampir setengah dari semua seafood/ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia berasal dari sektor budidaya. Meningkatkan konsumsi seafood/ikan telah diusulkan sebagai bagian dari strategi untuk memerangi epidemi global tentang obesitas dan diabetes. Selain itu, US Food and Drug Administration dan US Environmental Protection Agency sekarang merekomendasikan wanita hamil, ibu menyusui dan anak-anak untuk meningkatkan konsumsi seafood/ikan yang rendah merkuri 2-3 porsi per minggu.<br />
<br />
"Sementara peningkatan konsumsi seafood/ikan memberikan banyak manfaat kesehatan, kita tidak bisa mengabaikan tanda-tanda peringatan yang jelas bahwa kita dengan cepat mendekati batas ikan liar yang bisa ditangkap," kata David C. Love, PhD, MSPH, penulis senior dari studi dan asisten ilmuwan dengan Johns Hopkins Center for a Livable Future di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. "Untuk mengisi kesenjangan ini, budidaya menggantikan perikanan tangkap sebagai sumber utama seafood/ikan yang dapat dimakan. Banyak metode budidaya yang aman dan berkelanjutan. Namun, beberapa metode menimbulkan resiko yang tidak perlu untuk kesehatan masyarakat dan menguras sumber daya alam."<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ2ZkVC5ggo7R3V6GyoEFePJ3Kn_TSRejs4avSoBmKcDKWjXSQE6aFZ8qn9bm-Hm4Cwpby8gh1sgPi0lGs5KB_gFVZO3Q-8NSzaQa_xOBX2ghC8CER13sQDi3_w_expIfXd2XwpgZGGDPJ/s1600/sus.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Memikirkan Kembali Tentang Budidaya Ikan Kaitannya Dengan Kesehatan dan Resiko Lingkungan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ2ZkVC5ggo7R3V6GyoEFePJ3Kn_TSRejs4avSoBmKcDKWjXSQE6aFZ8qn9bm-Hm4Cwpby8gh1sgPi0lGs5KB_gFVZO3Q-8NSzaQa_xOBX2ghC8CER13sQDi3_w_expIfXd2XwpgZGGDPJ/s1600/sus.jpg" height="221" title="Memikirkan Kembali Tentang Budidaya Ikan Kaitannya Dengan Kesehatan dan Resiko Lingkungan" width="320"></a></div>
Penangkapan ikan berlebihan telah menghabiskan stok ikan di alam dan merusak sumber daya laut, dan budidaya ikan telah hadir untuk mengisi beberapa kesenjangan. Tapi budidaya ikan ini bukan tanpa resiko. Ini sering mengandung kontaminan yang sama, seperti logam berat, yang ditemukan di alam. Sementara itu, ikan diberi pakan dengan obat antibiotik untuk menangkal penyakit atau diperlakukan dengan bahan kimia, yang dapat mengendap di air.<br />
<br />
Budidaya berkelanjutan berkontribusi terhadap pencegahan pengurangan stok ikan di alam.<br />
<br />
Di sisi positifnya, operasi budidaya ikan dapat memberikan pekerjaan di masyarakat pesisir di mana mereka sangat bergantung pada menangkap ikan sebagai mata pencaharian mereka.<br />
<br />
Peneliti merekomendasikan, menerapkan, dan memperluas pendekatan One Health, sebuah model interdisipliner yang menyatukan manusia, hewan, dan layanan kesehatan lingkungan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan budidaya. One Health secara historis difokuskan pada penyakit menular yang melewati antara hewan dan manusia, namun para peneliti mengatakan itu bisa menjembatani kesenjangan antara keinginan untuk memiliki cukup seafood/ikan untuk memenuhi permintaan konsumen dan dampak budidaya terhadap lingkungan. Rekomendasi untuk meningkatkan konsumsi seafood/ikan harus diimbangi dengan resiko kerusakan lebih lanjut sektor perikanan dan resiko terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan dari berbagai metode budidaya, kata mereka.<br />
<br />
"Operasi budidaya yang ideal yang harus didukung konsumen adalah yang memproduksi seafood/ikan yang bergizi, memberikan kualitas hidup yang tinggi bagi pekerja, dan melestarikan sumber daya untuk generasi mendatang," kata Love. "Penelitian ini mempromosikan pendekatan multi-stakeholder untuk mereformasi dan mengembangkan industri akuakultur yang beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi untuk diet manusia yang mempromosikan kesehatan."<br />
<br />
"Perspektif Kesehatan Masyarakat pada Akuakultur" ditulis oleh Juan G. Gomez, Jillian P. Fry, Marcia Erazo dan David C. Love.<br />
<br />
Penelitian ini didukung oleh Johns Hopkins Center untuk Masa Depan yang Layak Huni dengan dana dari Grace Communications Foundation.<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. (2014, July 14). Rethinking fish farming to offset its public health and environmental risks. ScienceDaily. Retrieved September 7, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140714152324.htmUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-1113625898669029792017-08-23T10:05:00.000+07:002017-10-11T09:22:22.471+07:00Polusi Suara Berdampak Pada Spesies Ikan Secara Berbeda<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Gangguan akustik memiliki efek yang berbeda pada spesies ikan yang berbeda, menurut sebuah studi baru dari Universitas Bristol dan Exeter yang menguji perilaku ikan anti-predator.<br />
<br />
Tiga ikan spined stickleback merespons cepat terhadap predator camar terbang ketika terkena gangguan tambahan, sedangkan tidak ada efek yang diamati pada ikan kecil Eropa.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwviW06KLaAmR5V7qwjZCycwQDft5rWm8okThPURSKhC-OhYIicrHyAu-Tmw8Ddx6Blu7wvTB5mrdwCYZii8UoXIlMQ0YhfgXvADrQcYpUHljA8TxyYH-XwIzXFEQvnBsZyICx0cKMmHJj/s1600/D3X3914.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Polusi Suara Berdampak Pada Spesies Ikan Secara Berbeda" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwviW06KLaAmR5V7qwjZCycwQDft5rWm8okThPURSKhC-OhYIicrHyAu-Tmw8Ddx6Blu7wvTB5mrdwCYZii8UoXIlMQ0YhfgXvADrQcYpUHljA8TxyYH-XwIzXFEQvnBsZyICx0cKMmHJj/s1600/D3X3914.jpg" height="192" title="Polusi Suara Berdampak Pada Spesies Ikan Secara Berbeda" width="320"></a></div>
Penulis utama Dr Irene Voellmy of Bristol School of Biological Sciences mengatakan: "Tingkat kebisingan di banyak lingkungan perairan telah meningkat secara substansial selama beberapa dekade terakhir, ini dikarenakan peningkatan lalu lintas mengirimkan potensi dampak kebisingan pada ekosistem perairan“<br />
<br />
Tim, yang termasuk Dr Julia Purser, Dr Steve Simpson dan Dr Andrew Radford, menggunakan percobaan laboratorium yang terkendali untuk menyelidiki bagaimana gangguan akustik, yang dihasilkan oleh kebisingan putaran kapal, mengubah perilaku anti-predator ikan kecil dan stickleback.<br />
<br />
Dr Radford memperingatkan: "Perilaku anti-predator yang tepat sangat penting untuk kelangsungan hidup, efek merugikan dari kebisingan dapat menyebabkan konsekuensi kebugaran."<br />
<br />
Studi saat ini menunjukkan spesies-spesifik berbeda dalam menanggapi kebisingan, hal ini didorong oleh berbagai mekanisme perilaku dan fisiologis yang mendasari.<br />
<br />
Dr Simpson menambahkan "Jika kita ingin efektif mengelola kebisingan di lingkungan laut, kita selanjutnya perlu menilai skala spasial dimana individu hewan dan populasi yang terpengaruh Ini berarti mengambil percobaan seperti ini untuk lingkungan lepas pantai dekat sumber kebisingan dunia nyata. "<br />
<br />
Sumber :<br />
University of Bristol. (2014, July 24). Noise pollution impacts fish species differently. ScienceDaily. Retrieved September 7, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140724141614.htmUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-7002390658106145742017-08-21T12:00:00.000+07:002017-10-11T09:20:17.843+07:00Ikan Ternyata Lebih Cerdas Daripada Yang Kita Bayangkan<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Dewasa ini beredar anggapan bahwa ikan hanya memiliki rentang memori hanya 30 detik. Ilmuwan dari Kanada membuktikan bahwa anggapan itu adalah salah. Menurutnya ikan sebenarnya bias mengingat hingga dua belas hari kemudian.<br />
<br />
Penelitian ini dilakukan terhadap spesies ikan hias akuarium yang popular yaitu Cichlid Afrika (Labidochromis caeruleus). Ikan ini menunjukan tingkah laku yang kompleks hal inilah yang menyebabkan para ilmuwan memprediksi ikan ini mampu menjalankan tugas memori lebih lanjut. Ikan percobaan ini dilatih untuk memasuki area tertentu dalam akuarium untuk menerima pakan, dimana masing-masing sesi pelatihan berlangsung selama dua puluh menit. Selanjutnya ikan diistirahatkan selama dua belas hari setelah mengikuti pelatihan tersebut selama 3 hari. Setelah dua belas hari istrihat, kemudian ikan kembali masuk ke dalam akuarium tempat pelatihan sebelumnya, diketahui bahwa mereka mengingat pengalaman pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya itu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVT7b9pCeALPekuLO3y9kgU4EvOu_GQ2CetLG-4emMYSd8ynLCw9qqBqKyFE5DaC2-y18vGnZA2ukNAW2bKxVLFpZ2lqTL6MJ7daGpJ42aZkIjkyNH6o49Rj2CRPn9hAgiczPel5O-fpBk/s1600/cichlid.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Ikan Ternyata Lebih Cerdas Daripada Yang Kita Bayangkan Cichlid Afrika (Labidochromis caeruleus)" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVT7b9pCeALPekuLO3y9kgU4EvOu_GQ2CetLG-4emMYSd8ynLCw9qqBqKyFE5DaC2-y18vGnZA2ukNAW2bKxVLFpZ2lqTL6MJ7daGpJ42aZkIjkyNH6o49Rj2CRPn9hAgiczPel5O-fpBk/s1600/cichlid.jpg" height="216" title="Ikan Ternyata Lebih Cerdas Daripada Yang Kita Bayangkan Cichlid Afrika (Labidochromis caeruleus)" width="320"></a></div>
Bagi ikan yang hidup di alam liar, kemampuan menghubungkan lokasi dengan makanan adalah hal yang penting untuk keberlangsungan hidupnya. "Ikan yang ingat di mana makanan berada memiliki keuntungan evolusioner daripada mereka yang tidak" kata pemimpin ilmuwan Dr. Trevor Hamilton. "Jika mereka mampu mengingat bahwa di daerah tertentu terdapat makanan tanpa ancaman predator, mereka akan dapat kembali ke daerah itu. Penurunan ketersediaan makanan akan mempromosikan kelangsungan hidup spesies yang bisa mengingat lokasi sumber makanan." Ikan Cichlids liar memiliki jenis makanan yang bervariasi seperti siput, ikan-ikan kecil, serangga dan tanaman. Hal ini berpikir bahwa mereka belajar untuk mengasosiasikan lokasi dengan sumber pilihan makanan mereka. Para peneliti sekarang menyelidiki apakah kekuatan kenangan ikan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan atau unsur farmakologis. <br />
<br />
Dr. Hamilton tertarik pada Cichlids Afrika karena terinspirasi oleh laporan dari pemilik akuarium, termasuk rekannya Erica Ingraham, seorang mahasiswa di Universitas MacEwan. "Ada banyak anekdot tentang betapa pintarnya ikan ini" katanya. "Beberapa orang bahkan percaya bahwa cichlids mereka menonton televisi dengan mereka."<br />
<br />
Penelitian ini telah dipresentasikan di Society for Experimental Biology Annual Meeting 2014 yang diselenggarakan di Universitas Manchester, Inggris, dari tanggal 1 - 4 Juli.<br />
<br />
Sumber :<br />
Anonymous. 2014. Smarter than you think: Fish can remember where they were fed 12 days later. July 2014. http://www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140701193253.htmUnknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-76470449061249042142017-08-16T13:55:00.000+07:002017-10-11T09:18:08.511+07:00Wow, Omega-3 Minyak Ikan Mampu Mencegah Kerusakan Syaraf Pencandu Alkohol<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE (video di atas) menyebutkan bahwa Minyak omega-3 pada ikan ternyata dapat membantu melindungi kerusakan saraf dan risiko demensia bagi para pecandu alkohol. <br />
<br />
Sebagaimana telah banyak disampaikan oleh para peneliti bahwa efek penyalahgunaan alcohol adalah kerusakan otak dan meningkatnya resiko demensia, namun demikian penelitian terbaru dewasa ini menemukan bahwa senyawa minyak ikan mampu meindungi peradangan dan kematian sel saraf pada sel-sel otak yang terkena kadar alkogol tinggi.<br />
<br />
Penelitian ini dilakukan oleh Michael A. Collins, PhD, Edward J. Neafsey, PhD, dan rekan-rekannya di Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, dan rekan dari University of Kentucky dan Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme (NIAAA). Collins dan rekannya melakukan percobaan pada sel-sel otak tikus dewasa yang diberikan konsentrasi alcohol yang empat kali lebih besar daripada batas legal alcohol pada saat mengemudi – konsentrasi alcohol yang biasa dimiliki oleh pecandu alcohol kronis. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5eLik-D9TyrMDcaBkw6BpmBgRm9QTP31M7ye_ofrPHn68_8KMF2hTyHEOfQO5W1U2pCjjoW_xxjR1rAt-jYR7Y0tPv3hUfRtIowO1q2NnwK_bnFK16fybWrOD6_9GrxnTiT4g4GPaeXeq/s1600/fish-oil.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Wow, Omega-3 Minyak Ikan Mampu Mencegah Kerusakan Syaraf Pencandu Alkohol" border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5eLik-D9TyrMDcaBkw6BpmBgRm9QTP31M7ye_ofrPHn68_8KMF2hTyHEOfQO5W1U2pCjjoW_xxjR1rAt-jYR7Y0tPv3hUfRtIowO1q2NnwK_bnFK16fybWrOD6_9GrxnTiT4g4GPaeXeq/s1600/fish-oil.jpg" title="Wow, Omega-3 Minyak Ikan Mampu Mencegah Kerusakan Syaraf Pencandu Alkohol" width="320"></a></div>
<br />
<br />
<br />
Para peneliti menemukan terjadi peradangan saraf dan kematian neuronal dalam sel-sel otak yang terkena alkohol ditambah DHA 90 persen lebih kecil daripada di sel otak yang terkena alkohol saja. <br />
<span id="goog_1078953635"></span><span id="goog_1078953636"></span><span id="goog_1078953640"></span><span id="goog_1078953641"></span><br />
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah minyak ikan mampu melindungi cedera kognitif yang berhubungan dengan alkohol dan demensia dalam model tikus dewasa. "Minyak ikan memiliki potensi untuk membantu menjaga integritas otak pada pengguna alkohol kronis," kata Collins. "Setidaknya, tidak mungkin bahwa hal itu akan menyakiti mereka." <br />
<br />
Tapi Collins menambahkan bahwa cara terbaik bagi pelaku alkohol untuk melindungi otak adalah mengurangi atau berhenti sama sekali. "Kami tidak ingin orang-orang berpikir tidak apa-apa untuk mengambil beberapa kapsul minyak ikan dan kemudian terus pergi menyalahgunakan alkohol," katanya. <br />
<br />
Sumber :<br />
Loyola University Health System. "Fish oil may benefit alcohol abusers."
ScienceDaily. ScienceDaily, 17 July 2014.
<www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140717180252.htm>. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-39967713385551104882017-08-15T13:11:00.000+07:002017-10-11T09:16:35.889+07:00Diet Dengan Tinggi Protein Ikan Dapat Menurunkan Resiko Terkena Stroke <br />
<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Orang diet dengan kadar protein tinggi, terutama protein dari ikan, memiliki resiko lebih rendah mengalami stroke dibandingkan mereka yang diet namun rendah protein, menurut meta-analisis yang dipublikasikan pada 11 Juni 2014, edisi online Neurology®, jurnal medis American Academy of Neurology.<br />
<br />
"Jumlah protein yang menyebabkan penurunan resiko adalah moderat - setara dengan 20 gram per hari," kata penulis studi Xinfeng Liu, MD, PhD, dari Nanjing University School of Medicine di Nanjing, Cina. "Tambahan, penelitian yang lebih besar diperlukan sebelum rekomendasi definitif dapat dibuat, akan tetapi buktinya kuat."<br />
<br />
Meta-analisis melihat semua penelitian yang tersedia pada hubungan antara protein dalam makanan dan resiko stroke. Tujuh studi dengan total 254.489 peserta yang telah mengikuti selama rata-rata 14 tahun dilibatkan dalam analisis.<br />
<br />
Secara keseluruhan, para peserta dengan jumlah tertinggi protein dalam diet mereka adalah 20 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terserang stroke dibandingkan mereka dengan jumlah terendah protein dalam diet mereka. Hasil juga dipengaruhi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi resiko stroke, seperti merokok dan kolesterol yang tinggi. Untuk setiap tambahan 20 gram per hari dari protein yang orang makan, resiko terkena stroke menurun sebesar 26 persen.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnLvTDymsFYOkD2CVDDfGdOMSb4bqbiMs0Rdyp3S-aS4i7-L5HN5vtRdQJ99B2t-HNrt4VWoe3fpGcK5muVrX8RutgZTnKLC1P9QfzsV0ubGTfRqbXnnyjMPjYedKxDsK4RZpEvL19io5R/s1600/stroke.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Diet Dengan Tinggi Protein Dapat Menurunkan Resiko Terkena Stroke " border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnLvTDymsFYOkD2CVDDfGdOMSb4bqbiMs0Rdyp3S-aS4i7-L5HN5vtRdQJ99B2t-HNrt4VWoe3fpGcK5muVrX8RutgZTnKLC1P9QfzsV0ubGTfRqbXnnyjMPjYedKxDsK4RZpEvL19io5R/s1600/stroke.jpg" height="239" title="Diet Dengan Tinggi Protein Dapat Menurunkan Resiko Terkena Stroke " width="320"></a>"Jika asupan protein setiap orang berada di tingkat ini, akan mempengaruhi lebih dari 1,4 juta kematian akibat stroke setiap tahun di seluruh dunia, ditambah menurunnya tingkat kecacatan dari stroke," kata Liu.<br />
<br />
Liu mencatat bahwa analisis tidak mendukung konsumsi peningkatan daging merah, yang telah dikaitkan dengan peningkatan resiko stroke. Dua studi yang dilakukan di Jepang, di mana mereka makan lebih sedikit daging merah dan lebih banyak makan ikan dibandingkan dengan orang Barat, resiko stroke mereka lebih rendah."Hasil ini menunjukkan bahwa resiko stroke dapat dikurangi dengan mengganti daging merah dengan sumber protein lain, seperti ikan," kata Liu.<br />
<br />
Protein memiliki efek menurunkan tekanan darah, yang mungkin memainkan peran dalam mengurangi resiko stroke, kata Liu.<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
American Academy of Neurology (AAN). (2014, June 11). Diet higher in protein may be linked to lower risk of stroke. ScienceDaily. Retrieved September 4, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/06/140611170750.htm
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-XKlfP25ME8k%2FVAlcfI3igNI%2FAAAAAAAABaw%2FfROiuCAK9W4%2Fs1600%2Fstroke.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnLvTDymsFYOkD2CVDDfGdOMSb4bqbiMs0Rdyp3S-aS4i7-L5HN5vtRdQJ99B2t-HNrt4VWoe3fpGcK5muVrX8RutgZTnKLC1P9QfzsV0ubGTfRqbXnnyjMPjYedKxDsK4RZpEvL19io5R/s1600/stroke.jpg" -->Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-63375717030742757842017-08-14T10:12:00.000+07:002017-10-11T09:15:04.933+07:00Mengenal Alat Tangkap Ikan Gillnet<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Gill Net merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan (nasional dan internasional) untuk menangkap ikan di laut. <br />
<br />Ikan yang menjadi tujuan penangkapan umumnya adalah ikan-ikan pelagis relatif besar mulai dari ikan kembung hingga Madidihang. Ukuran ikan besar sangat bervariasi tergantung ukuran mata jarinng dan besarnya bukaan mata jaring.<br />
<br />Gill Net termasuk alat penangkap ikan yang pasif, selektif dan juga ramah lingkungan. Pengoperasian Gill Net konvesional (yang umum dioperasikan di Indonesia) relatif sederhana, sebagian besar pelaksanaan operasi menggunakan tenaga manusia.<br /><br />
Gill Net hampir dapat dioperasikan diseluruh lapisan kedalaman perairan, mulai dari lapisan permukaan, pertengahan hingga lapisan dasar perairan. Juga dapat dioperasiakan di berbagai jenis perairan, seperti perairan pantai, laut dan samudera. <br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRO4mO4P7vFMXgDFHuiXGLKk35rJfQveCSlx3HNjNpzD8Tj-OU-xZcUQVb_nYeQuKUOsDEv6OvxDi7SPeCL9fypFayy2GNPX9KSd41b3YkDRZdF_C37euYUPzGHugakF2_qLjRrQRN-AsP/s1600/gillnet+ikan+terjerat.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<b>Metode Menangkap </b>Kata kuncinya adalah “Menjebak untuk dijerat”. Pengertiannya adalah Gill Net harus mampu menjebak, kemudian menjerat ikan pada bagian insangnya. Karena sebagai alat penjebak maka sedapat mungkin bahan yang digunakan adalah bahan yang transparan Sedangkan agar ikan terjerat maka tekstur benang jaring harus licin, bulat dan elastis. Perhatikan Gambafr 1.1 adalah ikan memiliki ukuran insang lebih besar dari mata jaring(ikan tidak terjerat), b adalah ukuran ikan yang sesuai dengan mata jaring (iakn terjerat), sedangkan c adalah ikan yeng berukuranlebih kecil (ikan lolos).<br /><br /><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRO4mO4P7vFMXgDFHuiXGLKk35rJfQveCSlx3HNjNpzD8Tj-OU-xZcUQVb_nYeQuKUOsDEv6OvxDi7SPeCL9fypFayy2GNPX9KSd41b3YkDRZdF_C37euYUPzGHugakF2_qLjRrQRN-AsP/s1600/gillnet+ikan+terjerat.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Ikan terjerat gillnet" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRO4mO4P7vFMXgDFHuiXGLKk35rJfQveCSlx3HNjNpzD8Tj-OU-xZcUQVb_nYeQuKUOsDEv6OvxDi7SPeCL9fypFayy2GNPX9KSd41b3YkDRZdF_C37euYUPzGHugakF2_qLjRrQRN-AsP/s1600/gillnet+ikan+terjerat.png" height="239" title="Ikan terjerat gillnet" width="320"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 1. 1 Ikan terjerat</td></tr>
</tbody></table>
<br /><b>Bentuk Umum Gill Net</b>Ciri khas Gill Net adalah berbentuk empat persegi panjang. Masing sisinya dibatasi oleh empat buah tali ris. Dua buah ris mendatar yang dipasang di sisi atas dan bawah, yang atas di sisi atas disebut dengan ris atas dan yang bawah disebut dengan ris bawah. Dua ris lagi dipasang di kedua sisi tegak disebut dengan ris samping. <br /><br />
Ris atas dan ris bawah berfungsi untuk mengatur buakaan mata jaring dan ris samping untuk mempertahankan kedalaman Gill Net. Ris atas dipasangi pelampung dan ris bawah dipasangi pemberat. Fungsi pelampung adalah untuk megapungkan dan fungsi pemberat adalah untuk menenggelamkan.<br /><br />
Secara umum Gill Net yang dioperasikan di lapisan permukaan memiliki daya apung yang lebih besar dari daya tenggelamnya. Gill Net yang dioperasikan di pertengahan memiliki daya apung dan daya tenggelam yang relatif sama. Sedangkan yang dioperasikan di lapisan dasar perairan memiliki daya tenggelam lebih besar dari daya apungnya. Tujuannya adalah agar Gill Net yang diooperaikan di permukaan tetap mengapung di lapisan permukaan, yang dioperasikan di pertengahan tetap melayang, dan yang dioperasikan di dasar perairan tatap tenggelam. <br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlHMWwEAPisZg58aW4rYXUXIUrULbO7F3nZi3dEO_c21RYEjyGQ6UDatNmISRojioC-XgdTG65tf3UdJvLq-Y30CAqWxYqEgUB3Io-IZj4SGafO0BPCccRMWEBUMufdc87pdkjDrooRmIZ/s1600/gillnet+penempata.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Penempatan Gillnet" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlHMWwEAPisZg58aW4rYXUXIUrULbO7F3nZi3dEO_c21RYEjyGQ6UDatNmISRojioC-XgdTG65tf3UdJvLq-Y30CAqWxYqEgUB3Io-IZj4SGafO0BPCccRMWEBUMufdc87pdkjDrooRmIZ/s1600/gillnet+penempata.png" height="320" title="Penempatan Gillnet" width="311"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 1.2 Penempatan Gillnet</td></tr>
</tbody></table>
<br /><br />
Pada bagian atas Gill Net dipasang pelampung dan bagian bawah dipasang pemberat. Gill Net yang disebut dengan “gill net” biasanya dioperasikan secara pasif menunggu ikan yang berenang menabrak badan jaring. Jika diameter tubuh ikan lebih kecil dari ukuran mata jaring maka ikan akan lolos. Ikan yang ukuran diameter tubuhnya sama atau lebih besar dari ukuran mata jaring akan tertangkap. Hal ini sangat bermanfaat untuk pengaturan ukuran ikan yang akan ditangkap, misalnya dengan membatasi ukuran mata jaring (mesh size) ukuran minimal ikan yang ditangkap dapat ditentukan, sehingga ikan-ikan yang masih kecil tidak tertangkap dan dapat meloloskan diri dari alat penangkap ikan.<br /><br />
Gill Net dioperasikan secara vertikal dengan menghadang arus laut, sehingga diharapkan memotong alur gerakan renang ikan yang kerap menentang arus. Perhatian Gambar 1.3 hingga 1.5<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMAnN3NEKuWOjN4Wuxwyns-v68EY5pge_W7WCpJPaCoXbMkzRhSw5ujdN0qjxQSUInL_liSw00tRq8D9RWv5PmesOm7VXEtF1WKGmt-BbIEdjim4fjuiNg2ict1tT47gh2BnDUqDliy_ns/s1600/gillnet+pasang.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara memasang gillnet" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMAnN3NEKuWOjN4Wuxwyns-v68EY5pge_W7WCpJPaCoXbMkzRhSw5ujdN0qjxQSUInL_liSw00tRq8D9RWv5PmesOm7VXEtF1WKGmt-BbIEdjim4fjuiNg2ict1tT47gh2BnDUqDliy_ns/s1600/gillnet+pasang.png" height="640" title="Cara memasang gillnet" width="384"></a></div>
<br />Sumber :<br />
Ardidja, Supardi. 2011. Usaha Penangkapan Ikan Dengan Gillnet. Materi Penyuluhan Perikanan. Pusat Penyuluhan KP-BPSDMKP. JakartaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-92122214861658454352017-07-28T21:57:00.000+07:002017-10-11T09:05:26.455+07:00Mengamati Struktur dan Sebaran Komunitas Padang Lamun<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Metode RRI digunakan untuk melihat sebaran lamun secara cepat dan dapat menjankau daerah yang luas. Sedangkan untuk pengamatan kelimpahan, komposisi jenis dan biomassa digunakan transek kuadrat.<br />
<br />
Metode pengamatan struktur komunitas padang lamun merupakan modifikasi dari English,et al., (1994). Untuk mengamatan zonasi sebaran lamun adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<ol>
<li>Zonasi sebaran lamun di buat pada satu garis transek tegak lurus pantai. Arah transek dari pantai ke laut dicatat dengan kompas. Sepanjang garis transek diletakkan pita berskala (roll meter), dan lamun yang terletak di bawah roll meter dicatat jenisnya, luas tutupannya diamati, kemudian dicatat karakteristik tipe substrat dan kedalaman air. Di setiap lokasi pengamatan sebaiknya minimal dibuat 3 buah transek yang masing-masing sejajar dengan jarak antara 50 s/d 100 m (Gambar 1.). Titik penentuan transek di pantai ditentukan posisinya dengan GPS. Data tentang zonasi sebaran lamun dari setiap transek di pakai untuk mengamati kerapatan dan biomassa lamun.</li>
<li>Sepanjang garis transek di ambil sampel lamun untuk dihitung kerapatan dan biomassa. Jarak pengambilan sampel sepanjang garis transek ditentukan oleh komposisi jenisnya. Sebaran jenis yang homogen titik pengambilan sampel dilakukan pada jarak setiap 15 s/d 20 m. Sebaran jenis yang heterogen titik pengambilan sampel pada jarak setiap 15 s/d 20 m. Sebaran jenis yang heterogen titik pengambilan sampel dapat berjarak setiap 5 m atau kurang. Pengambilan/pengukuran sampel kerapatan biomassa lamun di setiap titik dilakukan sebanyak 4 kali. Pengukuran kerapatan dan biomas untuk lamun berdaun besar (Enhalus acoroides) dan lamun berdaun kecil dikerjakan dengan cara yang berbeda.</li>
</ol>
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgby0k5NqEied7TecGENesR0YdUz7L_Wp3VYzXTzHr9Xzn36iO-Zm5t5U9jAScd6qxP_LI5B-rvQD8gLe1Cj024cNWQq2J1TnDvbZEL36FbxbA8C0DvZ3Ql_wqsL44o8Rfl3U7FMQR8t-x4/s1600/transek+lamun.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Teknik Pembuatan Transek dan penentuan titik pengambilan data Inventaris lamun" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgby0k5NqEied7TecGENesR0YdUz7L_Wp3VYzXTzHr9Xzn36iO-Zm5t5U9jAScd6qxP_LI5B-rvQD8gLe1Cj024cNWQq2J1TnDvbZEL36FbxbA8C0DvZ3Ql_wqsL44o8Rfl3U7FMQR8t-x4/s1600/transek+lamun.png" height="320" title="Teknik Pembuatan Transek dan penentuan titik pengambilan data Inventaris lamun" width="297"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar. Teknik Pembuatan Transek dan penentuan titik pengambilan data Inventaris lamun</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSedabeErYaZWdBcgxvrW4MoPqSexncb5DjfRy0Td2ZCbOSVGoAN55blkDbSGtIWtjuhD3dXxUgfJBLsxhgwwSRhWx_tWV3UUoBFKjppPLDfUqoazjVUJnsukNYFQTXcs3h-MV0aYKVh20/s1600/transek+lamun2.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Penarikan tali transek, pemberian tanda pada tali transek, kuadran pengamatan, pemotretan kuadran, identifikasi pada kuadran" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSedabeErYaZWdBcgxvrW4MoPqSexncb5DjfRy0Td2ZCbOSVGoAN55blkDbSGtIWtjuhD3dXxUgfJBLsxhgwwSRhWx_tWV3UUoBFKjppPLDfUqoazjVUJnsukNYFQTXcs3h-MV0aYKVh20/s1600/transek+lamun2.png" height="320" title="Penarikan tali transek, pemberian tanda pada tali transek, kuadran pengamatan, pemotretan kuadran, identifikasi pada kuadran" width="292"></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar. Penarikan tali transek, pemberian tanda pada tali transek, kuadran pengamatan, pemotretan kuadran, identifikasi pada kuadran</td></tr>
</tbody></table>
Sumber :<br />
Hilman, Iman dan Ratna Suharti. 2011. Pengelolaan Ekosistem Lamun. Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Pusat Penyuluhan KP-BPSDMKP. JakartaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-33947028148402153132017-07-27T10:24:00.000+07:002017-10-11T09:04:37.374+07:00Potensi, Distribusi, dan Klasifikasi Rumput laut<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Indonesia memiliki perairan yang sangat luas dan berpotensi besar untuk pengembangan industri perikanan berbasis rumput laut. Pada saat ini pengembangan industri rumput laut masih menjadi salah satu program revitalisasi Kementrian Kelautan dan Perikanan, karena komoditas rumput laut memberikan kontribusi dan penyumbang devisa negara terbesar setelah komoditas udang dan tuna. Pengembangan industri rumput laut di Indonesia memiliki prospek yang cerah. Hal ini disebabkan karena tehnik pembudidayaan rumput laut yang relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,, sehingga usaha tersebut dapat dilakukan secara masal. Disamping itu permintaan terhadap rumput laut dan produk olahannya baik di pasar domestik maupun internasional selalu menunjukkan peningkatan setiap tahunnya.<br />
<br />
<b>Biologi dan Ekologi Rumput Laut</b> <br />
Pertumbuhan dan penyebaran rumput laut sangat tergantung dari faktor faktor oseanografi. (Fisika, kimia dan pergerakan atau dinamika laut), serta jenis substart dasarnya. Untuk pertrumbuhannya rumput laut mengambil nutrisi dari sekitarnya secara difusi melalui dinding thallusnya. Perkembang biakan rumput laut dilakukan dengan dua cara, yaitu secara kawin antara gamet jantan dan gamet betina (generatif) serta secara tidak kawin dengan melalui vegetatif dan konjugatif.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFe_1JgWcnBFW8HOpP8r4hAwDS5iPsyibLKmWwCvue6JHUQjj0oG5WabSBO82rOYD0Pj3vThE74cixQp-agHK6cX_8fyDVes7DLTv0Cw-0z8bObJ7WfpBJL4YHnaaWiXYGATq3FoHpBaAY/s1600/budidaya-rumput-laut-ilustrasi-_120407113158-596.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Potensi, Distribusi, dan Klasifikasi Rumput laut" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFe_1JgWcnBFW8HOpP8r4hAwDS5iPsyibLKmWwCvue6JHUQjj0oG5WabSBO82rOYD0Pj3vThE74cixQp-agHK6cX_8fyDVes7DLTv0Cw-0z8bObJ7WfpBJL4YHnaaWiXYGATq3FoHpBaAY/s1600/budidaya-rumput-laut-ilustrasi-_120407113158-596.jpg" height="189" title="Potensi, Distribusi, dan Klasifikasi Rumput laut" width="320"></a></div>
<br />
Beberapa jenis rumput laut di Indonesia yang bernilai ekonomis seperti Eucheuna sp dan Hypnea sp yang juga disebut carrageenophyte menghasilkan metabolit primer senyawa hidrokoloid yang disebut karagenan, Glacelaria sp dan Gelidium sp yang juga disebut agarophyte menghasilkan metabolit primer senyawa hidrokoloid yang disebut agar. Sementara Sargassum sp yang disebut juga alginophyte menghasilkan metabolit primer yang disebut alginat.<br />
<br />
<b>Wilayah Sebaran Rumput Laut di Indonesia.</b>Suatu karunia Allah SWT yang patut disyukuri, bahwa dua pertiga dari wilayah Indonesia berupa laut. Berbagai potensi biota laut terkandung didalamnya, diantaranya adalah algae ( ganggang laut). Gulma laut atau rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Istilah "rumput laut" adalah rancu secara botani karena dipakai untuk dua kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Yang dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga("ganggang"). <br />
<br />
Sumber daya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut alam biasanya dapat hidup diatas substrat pasir dan karangmati. Di beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, gulma laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, gulma laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat Sumatera, gulma laut dapat ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera utara dan Aceh/Nanggroe Aceh Darussalam. <br />
<br />
Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis gulma laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyak dibudidayakan diantaranya adalah Euchema cottonii dan Gracilaria spp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya gulma laut ini di antaranya berada di wilayah pesisir KabupatenAdministrasi Kepulauan Seribu,Provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi,Maluku Pulau Lombok dan Papua.<br />
<br />
Wilayah sebaran jenis rumput laut ekonomis penting di Indonesia, tersebar diseluruh kepulauan.Untuk rumput laut yang tumbuh alami ( wild stock) terdapat di hampir seluruh perairan dangkal Laut Indonesia yang mempunyai rataan terumbu karang. Sedangkan sebaran rumput laut komersial yang dibudidayakan hanya terbatas jenis Eucheuma dan Glacelaria. Jenis Eucheuma dibudidayakan di laut agak jauh dari sumber air tawar, sedang Glacelaria dapat dibudidayakan dilaut dekat dengan muara sungai karena untuk jenis ini salinitas yang sesuai berkisar antara 15 – 25 per mil. Lokasi budidaya Eucheuma tersebar diperairan pantai di beberapa Kepulauan Riau,Bangka Belitung,Lampug selatan, Pulau Panjang (Banten) Pulau Seribu, Karimun Jawa ( Jawa tengah) Selatan Madura,Nusa dua,Nusa Lembongan dan Nusa Penida (Bali) , Lombok barat,Lombok tengah (Teluk Ekas) Sumbawa,Larantuka Teluk Maoumere, Sumba,Alor,Kupang, P Rote,Sulawesi utara, Gorontalo,Bualemo,Bone Bolango, Samaringa (Sulawesi tengah) Sulawesi tenggara, Jeneponto, Takalar,Selayar, Sinjai dan Pangkep ( Sulawesi selatan); Seram Ambon, dan Aru (Maluku), Biak serta Sorong.Sementara untuk budidaya Glacelaria dalam tambak tersebar luas di daerah daerah serang (Banten) Pantai Utara Jawa <br />
(Bekasi,Karawang,Subang Cirebon,Indramayu Pemalang, Brebes, dan Tegal). Sebagian pantai utara Jawa timur ( Lamongan dan Sidoarjo) untuk derah di luar pulau Jawa hampir di semua perairan tambak Sulawesi selatan dan Lombok barat serta Sumbawa. Produksi rumput laut nasional tahun 2010 mencapai 3,082 juta ton, di atas target yang ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar 2,574 juta ton dan rumput laut sudah menjadi komoditas unggulan dan menjadi penyumbang utama produksi perikanan budidaya. (KKP,2010) Untuk menopang salah satu produk unggulan ini, maka hal hal yang harus diketahui adalah pengenalan jenis rumput laut yang ada di Indonesia serta penanganan sampai menjadi produk setengah jadi atau rumput laut kering.<br />
<br />
Sumber :<br />
Sudariastuti, Endang. 2011. Pengolahan Rumput Laut. Materi Penyuluhan Perikanan. Pusat Penyuluhan KP-BPSDMKP. JakartaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-4280843251462076122017-07-26T11:33:00.000+07:002017-10-11T09:03:19.213+07:00Cantik Tapi Mengancam : Invasi Ikan Tropis Menghancurkan Hutan Kelp<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Migrasi ikan tropis sebagai akibat dari pemanasan laut menimbulkan ancaman serius ke daerah-daerah yang mereka serang, karena mereka memakan tumbuhan di hutan kelp dan padang lamun. <br />
<br />
Dampak berbahaya dari ikan tropis yang paling jelas di perairan Jepang selatan dan Mediterania timur, di mana telah terjadi penurunan dramatis populasi kelp. <br />
<br />
Ada juga bukti yang muncul di Australia dan Amerika Serikat bahwa penyebaran ikan tropis ke arah kutub yang menyebabkan kerusakan di daerah yang mereka masuki. <br />
<br />
"Tropikalisasi iklim di wilayah laut merupakan fenomena baru signifikansi global yang telah muncul karena perubahan iklim," kata penulis utama studi, Dr Adriana Verges, dari UNSW Australia. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI7kA3lTwMrxiUC3xyp-sw8rQ2hRjIswnS3B4cquN_HF7hqanik1j8QPrgqKU4z73hTP7vrbl0uCPXOiFY91FqZB9JbgLGVfqlY03F9I_jFnk_4OtUcDsogcBv4caeXdzDKSShOPgyDLVV/s1600/tropicalfishwallpaper.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Cantik Tapi Mengancam : Invasi Ikan Tropis Menghancurkan Hutan Kelp" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI7kA3lTwMrxiUC3xyp-sw8rQ2hRjIswnS3B4cquN_HF7hqanik1j8QPrgqKU4z73hTP7vrbl0uCPXOiFY91FqZB9JbgLGVfqlY03F9I_jFnk_4OtUcDsogcBv4caeXdzDKSShOPgyDLVV/s1600/tropicalfishwallpaper.jpg" height="234" title="Cantik Tapi Mengancam : Invasi Ikan Tropis Menghancurkan Hutan Kelp" width="320"></a></div>
"Peningkatan jumlah ikan tropis pemakan tumbuhan sangat dapat mengubah ekosistem dan menyebabkan terumbu karang tandus, mempengaruhi keanekaragaman hayati daerah ini, dengan dampak ekonomi dan manajemen yang penting." <br />
<br />
Studi ini diterbitkan dalam Prosiding jurnal Royal Society B. <br />
<br />
Sebagaimana lautan telah menjadi hangat dan iklim telah berubah, hotspot berkembang di daerah di mana arus yang mengangkut perairan tropis yang hangat ke arah kutub meningkat. <br />
<br />
Misalnya peningkatan aliran Australia Timur saat ini yang berarti kawasan tenggara dari benua ini memanas dua sampai tiga kali rata-rata global. Ikan tropis sekarang menjadi umum di Pelabuhan Sydney selama musim panas. <br />
<br />
Jepang, pantai timur AS, Brazil utara, dan timur Afrika Selatan juga sangat dipengaruhi oleh arus pantai yang mengangkut perairan tropis yang hangat. <br />
<br />
"Di daerah tropis, keanekaragaman ikan pemakan tumbuhan melakukan peran penting menjaga terumbu karang bebas dari rumput laut yang besar, yang memungkinkan karang untuk berkembang. Tapi ketika mereka menyusup ke perairan lain mereka menimbulkan ancaman signifikan terhadap habitat ini. Mereka bisa langsung memakan tumbuhan hutan alga serta mencegah pemulihan alga yang telah rusak karena alasan lain, "kata Dr Verges. <br />
<br />
Ikan tropis memperluas rentang mereka ke daerah-daerah beriklim termasuk unicornfish, parrotfish, dan baronang. <br />
<br />
<b>Para penulis penelitian termasuk peneliti dari Australia, Amerika Serikat, Spanyol, Singapura, Inggris dan Jepang</b><br />
Studi kasus: <br />
<br />
Selatan Jepang: Lebih dari 40 persen rumput laut dan hamparan alga telah hilang sejak tahun 1990-an, sebuah fenomena yang dikenal di Jepang sebagai isoyake. Spesies tropis termasuk ikan baronang dan ikan kakatua tampaknya yang bertanggung jawab. Meskipun ikan ini telah hadir untuk waktu yang lama, tingkat penggembalaan tahunan mereka telah meningkat secara dramatis sebagaimana suhu laut di musim dingin telah meningkat. Karang sekarang mendominasi ekosistem di banyak lokasi. Perubahan ini menyebabkan runtuhnya potensi abalone. <br />
<br />
Mediterania Timur: Ikan tropis pindah ke Mediterania timur dari Laut Merah setelah pembukaan Terusan Suez. Dalam beberapa dekade terakhir, jumlah ikan baronang telah meningkat, sehingga menyebabkan ratusan kilometer daerah ‘gundul’ dan 40 persen penurunan berbagai spesies laut. Sebagaimana menghangatnya wilayah Mediterania ikan baronang memperluas jangkauan mereka ke arah barat, menyebabkan ancaman bagi ekosistem dangkal lainnya. <br />
<br />
US: Telah ada peningkatan lebih dari 20 kali lipat jumlah parrotfish di Teluk Meksiko - spesies yang mengkonsumsi lamun pada lima kali tingkat grazers asli. Jumlah penyu hijau pemakan tumbuhan dan manate juga meningkat. <br />
<br />
Australia: Di Australia Barat, bukti yang muncul menunjukkan bahwa kenaikan jumlah ikan tropis mencegah pemulihan hutan kelp yang rusak akibat gelombang panas pada tahun 2011. Di Australia timur, kelp telah menghilang dari sejumlah terumbu dalam 5 tahun terakhir dan penelitian Dr Verges menunjukkan penggembalaan intensif oleh ikan tropis pada rumput laut yang memulai hal ini.<br />
<br />
Sumber :<br />
University of New South Wales. (2014, July 9). Beautiful but a threat: Tropical fish invasion destroys kelp forests. ScienceDaily. Retrieved September 7, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140709100104.htmUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-70633661111774697412017-07-25T10:06:00.000+07:002017-10-11T09:02:29.343+07:00Harta Karun Tersembunyi Ada di Ubur-Ubur<b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, ubur-ubur termasuk ikan yang tak diminati. Jarang sekali nelayan menangkap ikan jenis ini. Harganya pun tak seberapa. Jadi maklum, ikan jenis ini tak menarik minat nelayan dan pelaut.<br />
<br />
Namun, berbeda dari Indonesia, ubur-ubur punya cerita dan nasib lain di Jepang, Korea, dan China. Di tiga negara ini, ubur-ubur sangat berharga, tentu saja setelah dilakukan pengolahan secara khusus. Di restoran besar, dengan strategi pengelolaan khusus, ubur-ubur disulap dengan berbagai menu tambahan, sehingga tak terlalu tampak wujud dasar ubur-ubur. Hasilnya luar biasa. Makanan berbahan baku ubur-ubur justru kerap dicari pelanggan. Ubur-ubur yang telah dikeringkan juga bisa dijadikan camilan lezat. Ini biasa dijumpai di mal-mal di Jepang dengan harga sekitar 100-200 yen, tergantung ukuran kemasan.<br />
<br />
Camilan hasil “racikan” dari ubur-ubur rupanya sangat digemari remaja di Jepang. Rasanya enak, sama sekali tak berbau anyir, dan mengandung protein hewani yang tinggi. Satwa ini ditemukan hampir di seluruh peraian laut di dunia, tak terkecuali Indonesia. Kita bisa dengan mudah menjumpainya di pesisir pantai. Ikan jenis ini hidup dan berenang dari permukaan hingga ke kedalaman laut. Beberapa ubur-ubur ditemukan hidup di air tawar. Ubur-ubur umumnya berwarna bening, meski ada juga yang warna-warni, tergantung wilayah pesisir tempat ia hidup.<br />
<br />
Biota laut ini 95 persen terdiri atas air, mempunyai gelembung udara di bagian atas tubuhnya dan segumpal daging berwarna biru. Karena bentuknya mirip jelly, ia kerap disebut “jellyfish”. Di antara cirinya, organ tubuhnya dapat memantulkan cahaya hijau terang kebiruan, kuning kehijauan, atau merah menyala. Cahaya itu berasal dari sinar matahari yang diserap sel-sel protein yang mengandung zat fosfor. Pada saat gelap, khususnya malam hari, cahaya itu otomatis memencar. Tidak heran, pada malam hari, di kedalaman laut tampak cahaya hijau kebiruan yang bergerak beriringan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghiiqOluGPWxCwwWAxFUXmaWc2jgs92re9pY3hWG8beM4DLy5qOeTw6GP1pqtGepSDfhCoGLqf6JOr-DLNpHcYNDJKr4EB_SzcJbvw-bmfiezaQgJJm3vnLW93zVwDlzqf46o_AgFuBPnf/s1600/ubur-ubur.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Harta Karun Rahasia Dari Ubur-Ubur" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghiiqOluGPWxCwwWAxFUXmaWc2jgs92re9pY3hWG8beM4DLy5qOeTw6GP1pqtGepSDfhCoGLqf6JOr-DLNpHcYNDJKr4EB_SzcJbvw-bmfiezaQgJJm3vnLW93zVwDlzqf46o_AgFuBPnf/s1600/ubur-ubur.png" height="320" title="Harta Karun Rahasia Dari Ubur-Ubur" width="257"></a></div>
<br />
<br />
<br />
Menariknya, ubur-ubur tak punya mata untuk melihat mangsa dan musuh. Ia tidak pula memiliki otak. Ia hanya berupa massa air seperti agar-agar. Kendati demikian, ubur-ubur bisa menjalankan tingkah laku berakal seperti kebanyakan ikan: berburu dengan berbagai taktik dan meloloskan diri dari musuh-musuhnya. <br />
<br />
<b>Hidup di Semua Iklim</b><br />
Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut yang termasuk dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya berbentuk payung berumbai dan tidak mempunyai tulang belakang. Ia bisa hidup hamper di semua iklim. Tubuhnya bertentakel (organ yang menyerupai belalai) yang berjuntai dari bagian bawah tubuhnya. Binatang ini ada yang mempunyai mulut dan ada yang tidak.<br />
<br />
Sebagian besar ubur-ubur berbahaya bagi makhluk lainnya. Satwa ini memiliki struktur yang tembus pandang. Pada beberapa spesies, terdapat cairan beracun di dalam tentakelnya. Ubur-ubur menangkap mangsa dengan menyemprotkan racun ini, lalu membunuhnya. Bagi yang tidak memiliki racun, bukan berarti tidak dapat mempertahankan diri. Mereka menggunakan sel penghasil cahaya untuk melindungi dirinya.<br />
<br />
Saat meninggalkan musuh, semua tubuhnya memancarkan cahaya. Tapi saat musuh menggigitnya, cahaya di bagian tubuh yang berbentuk lonceng pun padam, dan tentakel yang masih bercahaya dilepaskan dari tubuhnya. Dengan cara inilah musuh mengalihkan perhatian pada tentakel. Ubur-ubur pun mengambil keuntungan dari situasi ini dan segera melarikan diri.<br />
<b><br />Manfaat Ubur-ubur</b><br />
Pada 8 Oktober 2008, seorang ilmuwan Jepang, Osamu Shimomura, diumumkan menjadi salah satu pemenang hadiah Nobel bidang kimia. Penghargaan ini diberikan karena ia menemukan green fluorescence protein (GFP), protein berpendar hijau, yang ada pada ubur-ubur.<br />
<br />
Ia mulai menyelidiki mekanisme cahaya ubur-ubur sejak 1960. Ia menduga cahaya ubur-ubur dihasilkan dengan cara yang sama sebagaimana kunang-kunang laut. Tetapi, ternyata ia salah. Dari penelitian panjang ini, ia menangkap 10 ribu ekor lebih ubur-ubur untuk mendapatkan beberapa tetes protein yang selama ini dia cari. Aequorin, protein berwarna biru, diberi nama sesuai nama ilmiah si ubur-ubur, Aequorea, bisa ia dapatkan.<br />
<br />
Tetapi Shimomura tidak langsung puas dengan penemuan Aequorin biru. Sedangkan ubur-ubur itu, selain mengeluarkan warna biru, juga mengeluarkan warna hijau. Ia pun kembali melakukan riset dan berhasil menemukan protein kedua, berwarna hijau. Protein kedua ini diberi nama Green Fluorescence Protein (GFP), dan kemudian mengantarnya meraih hadiah Nobel. Penelitian ini dilakukan bersama dua rekannya, Martin Chalfie dan Roger Tsien.<br />
<br />
Berkat penemuan ini, para dokter di dunia kini dapat memantau perjalanan penyakit hingga terjadi kerusakan jaringan dengan jelas. Karena ekstrak protein GFP, selama perjalanannya di dalam jaringan, bersinar seperti ubur-ubur berenang di kegelapan lautan.<br />
<br />
Ekstrak protein yang berpendar hijau diekstraksi dari ubur-ubur jenis Aequorea victoria. Dengan teknologi ini, zat protein ubur-ubur bisa digunakan untuk kepentingan lain, di antaranya untuk tes DNA, pengobatan rematik dan asam urat (athritis), termasuk mendeteksi penyakit kanker terutama saat masih stadium awal.<br />
<br />
Sumber : <br />
Warta Pasar Ikan, Edisi Desember 2011 No.100Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-29298178157668576802017-07-21T10:54:00.000+07:002017-10-11T09:00:34.261+07:00Standar Rumput Laut kering dan Agar-Agar<b>Media Penyuluhan Perikanan - </b>Untuk mendapatkan nilai jual yang tinggi, persyaratan mutu bahan baku rumput laut kering atau pun hasil produk dasarnya harus memenuhi standar. Rumput kering yang bagus dan memenuhi standar perdagangan adalah rumput laut yang kandungan benda asingnya seperti pasir,atau batu karang tidak lebih dari 5%. Kandungan airnya sekitar 20-22%. Rumput laut kering jenis Eucheuma, gelidium, glacelaria,dan hypnea yang akan diekpor harus memenuhi standar mutu sebagai berikut.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYvgST1R-gH99EaC33yXQuGwsSMXea33aczq0zHpDS7_jhi2yDztJMkxN3WJnTGbr-c0SMuKGHy0dOpewJdaJ1ozqJJto5-l8BGxZXQv6kANQGzaNXO9vHZhN7rnuMt9dzG_uDLWGYQ7G8/s1600/standar+RL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYvgST1R-gH99EaC33yXQuGwsSMXea33aczq0zHpDS7_jhi2yDztJMkxN3WJnTGbr-c0SMuKGHy0dOpewJdaJ1ozqJJto5-l8BGxZXQv6kANQGzaNXO9vHZhN7rnuMt9dzG_uDLWGYQ7G8/s1600/standar+RL.jpg"></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Tabel. Standar Mutu beberapa jenis rumput laut kering</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0-wx3zFWQr5IbeB5OkT6VlF8DkiyifvIbD0xlDcH2cy2sw1Z-hQDFuzdzDTkIp2ml3pk6X7QMBQu7aTo0yWYFbVy7KbMlJwabQliIjKtvg-cmwqW0gB5ubDZzMCz2qL0LOR5a9eHGM3wN/s1600/standar+mutu+RL1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Standar Mutu beberapa jenis rumput laut kering" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0-wx3zFWQr5IbeB5OkT6VlF8DkiyifvIbD0xlDcH2cy2sw1Z-hQDFuzdzDTkIp2ml3pk6X7QMBQu7aTo0yWYFbVy7KbMlJwabQliIjKtvg-cmwqW0gB5ubDZzMCz2qL0LOR5a9eHGM3wN/s1600/standar+mutu+RL1.png" height="206" title="Standar Mutu beberapa jenis rumput laut kering" width="640"></a></div>
<br />
Agar agar bubuk merupakan komoditas yang diekspor dan beberapa pengusaha sudah mengusahakan dalam skala industri.Di Indonesia agar agar sudah mulai di produksi pada tahun 1930, dan sekarang beberapa industri pengasil agar – agar sudah banyak memproduksi, Untuk mengekspor bubuk agar – agar mutu produk harus memenuhi persyaratan untuk bubuk agar agar di Indonesia umumnya menggunakan jenis glacelaria. Pada Tabel 5 dapat dilihat standar mutu agar agar.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Tabel. Standar Mutu Agar-agar </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7tpHtQQ7Yf5t4GTji9duO1vk8P3rrgFoFkj9wkFYLCKIeg3s53_psqJUpkslvCOMa25MQvl3j6-xbpG525XSguD4LMwqWlWvvLgtuh6f6KV8vb85dnf9foULBvTrci4u_sJM28QXPxZaN/s1600/standar+agar-agar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Standar Mutu Agar-agar " border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7tpHtQQ7Yf5t4GTji9duO1vk8P3rrgFoFkj9wkFYLCKIeg3s53_psqJUpkslvCOMa25MQvl3j6-xbpG525XSguD4LMwqWlWvvLgtuh6f6KV8vb85dnf9foULBvTrci4u_sJM28QXPxZaN/s1600/standar+agar-agar.png" height="200" title="Standar Mutu Agar-agar " width="640"></a></div>
<br />
Standar Industri Indonesia (SII) untuk karaginan belum dirumuskan. Standar mutu yang ditetapkan FCC (Food Chemical Codex), FDA, dan FAO (Food and Agricultural Organization) meliputi spesifikasi kadar logam berat Pb, sulfat, air, abu, abu tak larut asam, bahan tak larut asam, dan viskositas larutan. Standar mutu internasional berdasarkan ISO 9002 untuk produk karaginan adalah sebagai berikut.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Tabel. Standar Mutu Karagenan </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzLmECYJ__rKka3O13Hct4ASuUq2lreqTYL9SKYnJ2oDvz1jQ5bcsdJ3GSv2_d_Sp1YZiDsb8HBUZHjAyLpQni94ROaiypvEDbM-egcZIWValaNpOJK3Q5fvmxpMI0bwYl3pABpF622YbQ/s1600/standar+karaginan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Standar Mutu Karagenan " border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzLmECYJ__rKka3O13Hct4ASuUq2lreqTYL9SKYnJ2oDvz1jQ5bcsdJ3GSv2_d_Sp1YZiDsb8HBUZHjAyLpQni94ROaiypvEDbM-egcZIWValaNpOJK3Q5fvmxpMI0bwYl3pABpF622YbQ/s1600/standar+karaginan.png" height="222" title="Standar Mutu Karagenan " width="640"></a></div>
<br />
Natrium alginat sebagai food grade menurut Cottrell and Kovacs (1977) harus bebas dari selulose dan warnanya sudah dilunturkan, sehingga menjadi putih. Sedangkan untuk yang mutu industrial untuk warna masih diperbolehkan adanya beberapa bagian dari selulose dengan warna coklat sampai mengarah ke putih dengan kisaran pH 3.5 – 10, viskositas larutan 1% alginat, kadar air 5-20% dengan ukuran partikel 10-200 standar mesh ( Winarno,1990).<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Tabel. Spesifikasi mutu asam alginat, Natrium alginat dan propilen glikol alginat</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH5X6cZbTpO1A0oU5i26vHbVa71TXYmplWjhwk4tMklSL4IiIWYX12rWH4yjoTx85eh8SixzhNcMnz_ONr4tcXmpH9G5ezn9sX6S2SI8H6J4v-oeNEX4reRVxAQF9hgFD5X6UkZe3KhETb/s1600/stabndar+natrium+alginat.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Spesifikasi mutu asam alginat, Natrium alginat dan propilen glikol alginat" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH5X6cZbTpO1A0oU5i26vHbVa71TXYmplWjhwk4tMklSL4IiIWYX12rWH4yjoTx85eh8SixzhNcMnz_ONr4tcXmpH9G5ezn9sX6S2SI8H6J4v-oeNEX4reRVxAQF9hgFD5X6UkZe3KhETb/s1600/stabndar+natrium+alginat.png" height="200" title="Spesifikasi mutu asam alginat, Natrium alginat dan propilen glikol alginat" width="640"></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Tabel. Natrium Alginat sebagai Food Grade<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYvGA9BI4ahc41Z1ox0wAPNSrXEFoukL8DR6sjmazS2oUbo0VdLwaklFY6aAP2c-xZpGglcwMuA_gqHF-2343t_fdGSG2ZZx3YwbKZkp-qPd5TnyfUAMUlEB_LrNgTLQi59MMr24emnqHM/s1600/Na+foodgrade.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Natrium Alginat sebagai Food Grade" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYvGA9BI4ahc41Z1ox0wAPNSrXEFoukL8DR6sjmazS2oUbo0VdLwaklFY6aAP2c-xZpGglcwMuA_gqHF-2343t_fdGSG2ZZx3YwbKZkp-qPd5TnyfUAMUlEB_LrNgTLQi59MMr24emnqHM/s1600/Na+foodgrade.png" height="200" title="Natrium Alginat sebagai Food Grade" width="640"></a></div>
<br />
Sumber :<br />
Sudariastuti, Endang. 2011. Pengolahan Rumput Laut. Materi Penyuluhan Perikanan. Pusat Penyuluhan KP-BPSDMKP. JakartaUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5323202979636026124.post-20323763028332877632017-07-20T15:30:00.000+07:002017-10-11T08:59:43.075+07:00Suplemen Minyak Ikan Dapat Mengurangi Penurunan Fungsi Kognitif <b>Media Penyuluhan Perikanan -</b> Peneliti Rhode Island Hospital telah menyelesaikan penelitian yang menemukan penggunaan rutin suplemen minyak ikan (FOS) dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam penurunan kognitif dan atrofi otak pada orang dewasa yang lebih tua. Studi ini meneliti hubungan antara FOS yang digunakan pada penderita Alzheimer Disease Neuroimaging Initiative (ADNI) dan indikator penurunan kognitif. Temuan ini dipublikasikan secara online sebelum dicetak dalam jurnal Alzheimer & Dementia. <br /><br />"Setidaknya satu orang didiagnosa mengidap penyakit Alzheimer (AD) setiap menitnya dan meskipun upaya terbaik telah dilakukan, kami belum menemukan obat untuk penyakit ini," kata peneliti utama Lori Daiello, PharmD, Penyakit Alzheimer dan Gangguan Memory Pusat di Rumah Sakit Rhode Island. "Bidang ini saat ini terlibat dalam berbagai penelitian untuk menemukan pengobatan yang lebih baik bagi orang yang menderita AD, namun, penelitian untuk mencegah atau memperlambat AD atau penurunan fungsi kognitif pada penuaan secara normal adalah sangat penting." <br /><br />Dalam penelitian retrospektif ini, orang dewasa yang lebih tua yang terlibat dalam studi ADNI dinilai dengan tes neuropsikologi dan magnetic resonance imaging (MRI) otak setiap enam bulan. Kelompok itu adalah 229 orang dewasa yang lebih tua dengan fungsi kognitif normal; 397 yang didiagnosis menderita gangguan kognitif ringan; dan 193 dengan AD. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtDuPAuMVBqN53_wdnFCPpfgzqDpxTEjUNE3uLj6Etwem589KGeRYJM6P6nMuu3VpiPQDfb0tMpkX2yQ8pndYeKITbRoreG0Y9wyqpP9hcCCpR1DfJXXhO6Wqm9-Pn-5aph498w0OS002q/s1600/4.1alzheimers.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img alt="Suplemen Minyak Ikan Dapat Mengurangi Penurunan Fungsi Kognitif " border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtDuPAuMVBqN53_wdnFCPpfgzqDpxTEjUNE3uLj6Etwem589KGeRYJM6P6nMuu3VpiPQDfb0tMpkX2yQ8pndYeKITbRoreG0Y9wyqpP9hcCCpR1DfJXXhO6Wqm9-Pn-5aph498w0OS002q/s1600/4.1alzheimers.jpg" height="320" title="Suplemen Minyak Ikan Dapat Mengurangi Penurunan Fungsi Kognitif " width="240"></a></div>
<br />Studi ini menemukan bahwa menggunakan suplemen minyak ikan selama penelitian dikaitkan dengan tingkat penurunan kognitif yang signifikan yang diukur dengan Skala Alzheimer Disease Assessment (ADAS-cog), dan Mini Mental State Exam (MMSE), tetapi manfaat ini diamati hanya untuk kelompok peserta tanpa demensia pada saat pendaftaran. <br /><span id="goog_1579030424"></span><span id="goog_1579030425"></span><span id="goog_1579030426"></span><span id="goog_1579030427"></span><span id="goog_1579030430"></span><span id="goog_1579030431"></span><br />"Selain itu, pencitraan otak seri yang dilakukan selama penelitian ini menunjukkan bahwa peserta dengan kognisi biasa yang dilaporkan mengonsumsi suplemen minyak ikan menunjukkan penyusutan otak lebih sedikit di daerah neurologis utama, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan suplemen," kata Daiello. "Juga, temuan positif pada tes kognitif dan MRI otak hanya diamati pada orang-orang yang tidak membawa faktor risiko genetik terbaik-dipelajari untuk AD, APOE-4. Penelitian lebih lanjut diperlukan, tetapi temuan ini menjanjikan dan menyoroti kebutuhan untuk studi masa depan untuk memperluas pengetahuan saat ini efek dari FOS terhadap penurunan fungsi kognitif dan AD. "<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span id="goog_1579030428"></span>Diperkirakan bahwa lebih dari 5 juta orang di Amerika Serikat memiliki penyakit Alzheimer. Ini adalah bentuk paling umum dari demensia dan merupakan penyebab utama kematian keenam di AS<br /><br />
Sumber :<br />
Lifespan. (2014, July 15). Fish oil supplements reduce incidence of cognitive decline, may improve memory function. ScienceDaily. Retrieved August 6, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140715142845.htmUnknownnoreply@blogger.com0