Teknik Pembesaran Ikan Bawal Bintang

Media Penyuluhan Perikanan -  Teknik Pembesaran Ikan Bawal Bintang Edisi Lengkap



BAB I. PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Bawal bintang merupakan spesies buidaya perikanan laut yang terbilang masih baru di Indonesia. Meskipun demikian, permintaan terhadap ikan ini terus meningkat terutama dari pasar internasional.

Selama ini budidaya ikan bawal bintang di Indonesia, terutama tahap pembesarannya masih dilakukan di laut yaitu dengan sistem keramba jaring apung (KJA).

Selain itu terdapat potensi untuk membudidayakan beberapa spesies bawal bintang ditambak bersalinitas rendah. Salah satu spesies bawal bintang yang memiliki kemampuan untuk mentolelir salinitas adalah Trachnotus carolinus, selain itu spesies ini tahan terhadap perubahan mendadak dari media air bersalinitas 32 %­­­o ke 19%o.


B.   TUJUAN
Tujuan pembesaran ikan bawal bintang ini adalah meningkatkan pendapatan pelaku utama melalui produksi ikan bawal bintang.

C.   PENGERTIAN UMUM

1.      Ikan Bawal Bintang adalah jenis ikan yang secara taxonomi merupakan spesies Trachinotus blochii, Lacepede yang hidup di perairan tropis indo-Pasifik.
2.      Benih siap tebar adalah ikan yang siap ditebar di KJA.
3.      Ikan konsumsi adalah ikan yang berukuran konsumsi.
4.      Grading adalah suatu cara untuk memisahkan ikan berdasarkan ukuran.
5.      Panen adalah kegiatan pengambilan hasil budidaya
6.      Sintasan adalah persentase jumlah ikan yang hidup pada saat panen dibandingkan ikan yang ditebar.
7.      Wadah budidaya adalah tempat untuk memelihara ikan.
8.      Pelengkap pakan (feed supplement) adalah bahan yang berasal dari nabati, hewani, dan/atau kimia yang memenuhi syarat untuk dipergunakan sebagai salah satu bahan dalam komposisi pakan.
9.      Imbuhan pakan (feed additive) adalah suatu zat yang secara alami tidak terdapat dalam pakan yang ditambahkan dengan tujuan untuk memacu pertumbuhan ikan.
10.   Pengamanan Biologi (Biosecurity) adalah upaya pengamanan sistem budidaya dari kontaminasi patogen akibat transmisi jasad dan jasad pembawa patogen dari luar dengan cara-cara tidak merusak lingkungan.



BAB II. PENERAPAN TEKNOLOGI

A.   PEMILIHAN LOKASI

1.    Persyaratan Umum
Beberapa persyaratan umum dalam pemilihan lokasi yang baik adalah sebagai berikut :

Kedalaman Perairan

Kedalaman perairan ideal untuk usaha pembenihan dan pembesaran ikan Ikan Bawal Bintang adalah 5-15 meter.
Perairan yang terlalu dangkal, kurang dari 5 meter, dapat mempengaruhi kualitas air karena dimungkinkan adanya polutan berasal dari limbah hasil budidaya atau limbah lainnya. Hal ini dikhawatirkan akan mengurangi kualitas air lingkungan budidaya.


Terlindung dari Angin, Gelombang Besar, Erosi dan Banjir

Perairan terbuka yang selalu menerima hempasan gelombang besar dan angin yang kuat tidak disarankan sebagai lokasi budidaya. Lokasi demikian dapat merusak konstruksi sarana budidaya (rakit) dan dapat mengganggu aktifitas budidaya seperti pemberian pakan.
Tinggi gelombang yang disarankan untuk budidaya Ikan Bawal Bintang tidak lebih dari 0,5-1,0 meter. Selain itu lokasi lahan juga terlindung serta bebas dari erosi dan banjir akibat pasang naik maupun luapan sungai pada musim penghujan. Tanah harus memiliki kemampuan menahan bobot bangunan tanki berisi penuh air di atas 5 ton/m2.

Jauh dari Limbah Pencemaran

Lokasi pembesaran ikan bawal bintang harus jauh dari limbah buangan seperti limbah industri, pertanian, rumah tangga, dan limbah tambak. Lokasi yang mengandung limbah dapat mempengaruhi kualitas air sehingga kelangsungan budidaya Ikan Bawal Bintang tidak berjalan dengan baik.
Limbah rumah tangga biasanya dapat menyebabkan tingginya konsentrasi bakteri di perairan. Limbah industri dapat menyebabkan tingginya konsentrasi logam berat. Sementara limbah tambak dapat meningkatkan kesuburan perairan sehingga organisme penempel seperti teritip dan kerang-kerangan tumbuh subur, yang organisme akan menutupi jaring.

Dekat Sumber Pakan

Lokasi harus dekat dengan sumber pakan karena pakan merupakan kunci keberhasilan budidaya Ikan Bawal Bintang. Daerah penangkapan ikan yang menggunakan lift-net atau bagan merupakan lokasi terbaik karena pakan berupa ikan segar mudah diperoleh dan murah.


Dekat Sarana Dan Prasarana Transportasi

Lokasi yang dekat dengan sarana dan prasarana transportasi berupa jalan darat menuju lokasi perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi budidaya karena dapat membantu dan memudahkan pengangkutan benih dan hasil panen ke pasar.


Keamanan

Keamanan lokasi yang kurang terjamin sebaiknya dihindarkan. Bila dipaksakan untuk dipilih, dilokasi ini akan sering terjadi pencurian. Akibatnya, produksi yang diharapkan tidak bisa tercapai, namun hanya diperoleh kerugian.

2.    Persyaratan Sosial Ekonomis
Beberapa persyaratan lokasi pembesaran ikan bawal bintang yang berkaitan dengan aspek sosial ekonomis adalah :
-    Lokasi tersebut mudah dicapai dan tidak terlalu jauh dari daerah pemasaran.
-    Status tanah harus jelas untuk pemantapan investasi.
-    Perencanaan pengembangan wilayah perlu diperhatikan untuk menghindari terjadinya benturan penggunaan lahan dengan kegiatan lainnya.
-    Usaha ini dapat memberikan manfaat kepada msyarakat sekitar.

3.    Persyaratan Kualitas Air
Beberapa persyaratan kualitas air yang perlu diperhatikan untuk pembesaran ikan bawal bintang adalah sebagai berikut :

-    Kualitas Fisik Air
Kualitas fisik air terdiri atas kecepatan arus, kecerahan air, dan suhu.
Kecepatan Arus Air
Kecepatan arus yang ideal untuk budidaya Ikan Bawal Bintang antara 20-40 cm/detik. Kuatnya arus dapat menyebabkan bergesernya posisi rakit. Sebaliknya, arus air yang terlalu kecil dapat mengurangi pertukaran air keluar masuk jaring. Hal ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen terlarut dan penyakit, terutama parasit akan mudah menyerang Ikan Bawal Bintang.
Kecerahan Air
Kecerahan perairan yang cocok untuk budidaya Ikan Bawal Bintang adalah 2-10 mg/L (untuk partikel > 1 mikron) dan 2-3 mg/L (untuk partikel < 1 mikron). Kecerahan perairan merupakan salah satu indikator untuk menentukan lokasi. Perairan dengan tingkat kecerahan sangat tinggi (jernih) sangat baik sebagai lokasi budidaya. Sebaliknya, perairan dengan tingkat kecerahan sangat rendah menandakan tingkat bahan organik terlarut sangat tinggi.
Suhu
Suhu optimal untuk pertumbuhan Ikan Bawal Bintang antara 28-32 °C.

-       Kualitas Kimia Air
Beberapa parameter kualitas kimia air adalah salinitas, derajat keasaman, oksigen terlarut,
Salinitas (Kadar Garam)
Salinitas yang ideal untuk budidaya Ikan Bawal Bintang adalah 29-32‰.
Derajat Keasaman (pH)
Ikan Bawal Bintang akan sangat baik bila dipelihara pada air laut dengan pH 6,8-8,4. Suatu perairan yang memiliki pH rendah dapat mengakibatkan aktivitas pertumbuhan menurun atau ikan menjadi lemah serta lebih mudah terinfeksi penyakit dan biasanya diikuti dengan tingginya tingkat kematian.
Oksigen Terlarut
Ikan Bawal Bintang dapat hidup layak dalam karamba jaring apung dengan konsentrasi oksigen terlarut 5,0-7,0 ppm. Konsentrasi oksigen dalam air dapat mempengaruhi pertumbuhan dan konversi pakan serta daya dukung perairan.

B.   PERSIAPAN BENIH
Benih yang akan ditebar hendaknya sudah divaksin, ukuran seragam dan tidak cacat. Kualitas benih sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan dan penggunaan vaksin dapat meningkatkan jumlah ikan yang hidup sampai panen. Vaksinasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui perendaman benih bawal bintang yang berukuran dibawah 10 cm dan cara penyuntikan untuk benih berukuran di atas 10 cm. Vaksin yang digunakan untuk benih bawal bintang adalah vaksin vibrio polyvalen.

Beberapa kriteria benih Bawal Bintang yang berkualitas antara lain:
1.    Warna putih keperakan, cerah dan tidak pucat.
2.    Bentuk tubuh proporsional antara kepala dan badan, serta tidak cacat seperti: tutup insang tidak lengkap atau terbuka dan sirip tidak lengkap.
3.    Gerakan aktif, lincah dan bergerombol.
4.    Tidak terserang penyakit.
5.    Mempunyai respon yang baik terhadap pakan.

Kegiatan pembesaran ikan bawal bintang ini biasanya diawali dengan kegiatan penggelondongan dan dilanjutkan dengan pemeliharaan sampai ukuran konsumsi.
Ukuran benih yang digunakan saat penggelondongan adalah 5-7 cm (10-15 gram) sampai ukuran diatas ukuran panjang 15 cm (>100 gram). Sedangkan ukuran benih yang digunakan untuk dipelihara sampai ukuran konsumsi (400-500 gram) adalah benih diatas ukuran panjang 15 cm (>100 gram).

C.   PERSIAPAN KJA
Wadah yang digunakan selama proses produksi berupa keramba jaring apung sesuai SNI 01-7222-2006, yang ukuran mata jaringnya disesuaikan dengan ukuran ikan.
Tabel….. Hubungan antara ukuran ikan, wadah pemeliharaan dan mata waring/jaring.
No
Ukuran ikan (cm)
Jenis dan ukuran wadah minimal (m)
Ukuran mata waring/jaring
1
3
Waring; 1,5x3,0x1,2
2 mm
2
5
Jaring; 3,0x3,0x3,0
0,5 inchi
3
10
Jaring; 3,0x3,0x3,0
0,75 inchi
4
≥15
Jaring; 3,0x3,0x3,0
1,25 inchi





D.   PENEBARAN BENIH
Penebaran Benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Aklimatisasi perlu dilakukan karena adanya perbedaan suhu dan salinitas antara daerah asal benih atau media transportasi dengan kondisi air tempat pemeliharaan.
Apabila sistem transportasi dengan menggunakan kantong plastik, maka aklimatisasi dilakukan dengan membuka kantong plastik sedikit demi sedikit. Biarkan kantong mengapung selama 10 menit diatas air pemeliharaan. Setelah suhu dan salinitas air di kantong benih dengan air tempat penebaran benih hampir sama, maka benih dapat ditebarkan.
Padat tebar benih merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan usaha pendederan dan penggelondongan. Padat tebar berkaitan erat dengan pertumbuhan dan angka kelulushidupan. Apabila kepadatan terlalu tinggi pertumbuhan lambat akibat adanya persaingan ruang, oksigen, dan pakan.
Seiring dengan bertambahnya ukuran dan berat ikan, maka penebaran harus dikurangi secara bertahap.
Tabel….. Padat tebar benih pada pembesaran bawal bintang.
FASE PEMELIHARAAN
BERAT BENIH (GRAM)
PANJANG BENIH (CM)
PADAT TEBAR (EKOR/M3)

10-15
5-7
60-65
Penggelondongan
20-40
7-10
55-60

50-100
10-15
50-55
Pembesaran
>100
-
45-50

E.    PAKAN
Pemilihan jenis pakan ikan bawal bintang harus didasarkan pada kemauan ikan untuk memangsa pakan yang diberikan, kualitas, nutrisi dan nilai ekonomisnya. Pakan yang diberikan dalam pemeliharaan ikan bawal bintang adalah pakan pellet komersial dengan kandungan protein 37% dan lemak 9% yang ukurannya disesuaikan dengan besar bukaan mulut ikan.
Frekuensi dan waktu pemberian pakan yang tepat perlu diperhatikan agar mengahasilkan pertumbuhan dan angka kelulushidupan yang baik serta penggunaan pakan yang efisien. Hal ini berhubungan dengan kecepatan pencernaan dan pemakaian energi.
Pada tahap awal pemeliharaan pemberian pakan dilakukan sesering mungkin yaitu minimal 4-6 kali sehari atau sampai ikan kenyang benar. Apabila ikan sudah tumbuh lebih besar pemberian pakan dapat dilakukan dua kali sehari.
Tabel.... Cara pemberian pakan (pelet) menurut ukuran ikan bawal bintang
No
Ukuran ikan (gr)
Ukuran butiran pelet (mm)
Frekuensi pembenihan pakan perhari (kali)
Dosis (% berat biomass/ hari)
1
3
1
4
7
2
10
2
4
7
3
50
4
2
6
4
100
5
2
4
5
200
6
2
3
6
300
7-10
2
3

Dosis pemberian vitamin atau multivitamin dan mineral mix adalah 1-2% dari berat pakan atau ±2 g/kg pakan dan diberikan 2 kali setiap 1 minggu.
Vitamin C dapat ditambahkan untuk melengkapi multivitamin. Pemberian vitamin C pada pakan dilakukan sesaat sebelum pemberian pakan. Dosis pemberian Vitamin C adalah 2 gram/kg berat pakan dan diberikan 2 kali seminggu.


F.    PENGELOLAAN WADAH PEMELIHARAAN
Penggantian dan pembersihan waring/jaring selama masa pemeliharaan mutlak dilakukan. Waring/jaring yang kotor diakibatkan oleh penempelan lumpur atau biota penempel, seperti: berbagai jenis kerang, teritip, dan tumbuh-tumbuhan. Kalau hal ini dibiarkan dapat menghambat pertumbuhan bawal bintang dan menimbulkan penyakit.
Jaring yang kotor sebaiknya dijemur kemudian disemprot atau dibersihkan agar dapat dipergunakan kembali. Sebelum digunakan kembali waring/jaring perlu diperiksa sehingga apabila ada kerusakan atau putusnya tali jaring dapat diperbaiki.
Penggantian jaring tergantung pada ukuran mata jaring yang dipergunakan. Semakin kecil ukuran mata jaring akan semakin sering ganti jaring. Biasanya antara 1 minggu sekali hingga 2 bulan sekali. Penggunaan anti biofouling (organisme penempel pada jaring) dapat memperlama waktu penggantian jaring.
Tabel….Frekuensi penggantian jaring berdasarkan ukuran mata jaring
No
Wadah pemeliharaan
Penggantian Jaring
1
Waring ukuran mata waring 2 mm
1 x seminggu
2
Jaring ukuran mata jaring 0,75 inchi
1 x sebulan
3
Jaring ukuran mata jaring 1 inchi
4
Jaring ukuran mata jaring 1,5 inchi

G.   SAMPLING
Untuk mengetahui pertumbuhan, menentukan dosis pakan dan angka kelulushidupan ikan dilakukan sampling. Sampling ikan dilakukan dengan mengambil ikan secara acak sebanyak 10% dari jumlah ikan yang ada. Pada saat sampling dilakukan perhitungan, pengukuran panjang dan beratnya. Ikan yang ditangkap untuk disampling dibius terlebih dahulu untuk memudahkan pengukuran dan penimbangan ikan. Dari hasil sampling kita dapat menentukan padat tebar, jumlah pakan, ukuran wadah dan ukuran mata jaring.
Pengambilan sampel ikan dilaksanakan secara teratur untuk mengetahui berat rata-rata ikan dalam satu kantong jaring apung. Dengan adanya pengambilan sampel akan diketahui pertumbuhan, berat biomassa total, penentuan jumlah pakan harian dan waktu grading. Pelaksanaan sampling dilakukan setiap 2 minggu sekali pada ukuran ikan dibawah 50 g dan sebulan sekali untuk ukuran ikan diatas 50 g.

H.   PEMILAHAN UKURAN (GRADING)
Ikan Bawal Bintang tergolong ikan yang sangat aktif makan. Sifat aktif ini mengakibatkan persaingan mendapatkan pakan sangat besar dan ikan sehat akan tumbuh lebih cepat. Apabila terjadi variasi ukuran maka ikan yang kecil akan bersaing makanan dengan ikan yang besar sehingga pertumbuhannya terganggu. Oleh karena itu dalam pemeliharaannya perlu dilakukan pemilahan atau penyeragaman ukuran. Dengan demikian pada satu waring atau jaring hanya dipelihara ikan yang satu ukuran.
Penyeragaman ukuran pada awal pemeliharaan dilakukan minimal dua minggu sekali atau kalau sudah terlihat adanya variasi ukuran dalam satu wadah pemeliharaan. Pemilahan ukuran dapat dilakukan dengan cara mengangkat waring atau jaring, kemudian ikan yang ada di dalamnya dipilih dan dikelompokkan sesuai ukurannya. Ikan yang sudah dikelompokkan, dipelihara kembali dalam satu wadah.
Pada grading ikan yang masih kecil biasanya akan didapatkan ukuran ikan yang besar 25%, ukuran sedang 50% dan ukuran kecil 25%. Sedangkan pada grading ikan yang lebih besar akan diperoleh ikan yang besar 50% dan yang lebih kecil 50%.
Grading dilakukan setiap 2 minggu sekali pada ukuran ikan dibawah 50 g, 1 bulan sekali untuk ukuran ikan 50-200 g dan 2 bulan sekali untuk ukuran ikan diatas 200 g.

I.      MONITORING KONDISI IKAN DAN LINGKUNGAN
Frekuensi monitoring kesehatan untuk ikan bawal bintang dan lingkungan dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel…..Frekuensi kegiatan monitoring kesehatan ikan dan parameter yang dimonitor.
No
Parameter
Frekuensi (minimal)
1
Kualitas  air,  Suhu,  pH,  Salinitas, kecerahan, Kecepatan arus, oksigen terlarut
Setiap hari
2
bahan organik terlarut
Setiap minggu
3
Respon pakan
Setiap hari
4
Pertumbuhan ikan
2 minggu sekali dan 1 bulan sekali
5
Kesehatan ikan :

Visual
Setiap hari
Laboratorium
Setiap bulan

Data hasil monitoring dianalisis untuk digunakan sebagai dasar dalam pengelolaan kualitas air, kesehatan, dan pemberian pakan serta untuk perencanaan dalam pemeliharaan selanjutnya. Setelah monitoring dilakukan kemudian dicatat/direkam sehingga terdapat dokumentasi yang lengkap dan dapat dijadikan bahan penelusuran.



J.    PENGENDALIAN PENYAKIT

1.    Pencegahan Penyakit
Hal yang paling penting yaitu menjaga kondisi tubuh ikan agar selalu dalam kondisi baik. Kualitas pakan yang diberikan harus benar-benar terjaga. Pakan rucah yang diberikan haruslah pakan yang masih segar dan masih layak untuk dikonsumsi ikan.
Pakan formula/pellet harus tidak berjamur agar tidak terjadi malnutrisi pada ikan. Selain itu pemberian suplemen pada pakan berupa vitamin dan mineral, juga antibiotik (Enro, OTC, dan lain-lain) yang direkomendasikan oleh pemerintah dengan dosis dan penggunaan yang benar dirasakan dapat memberikan kontribusi yang baik untuk ketahanan tubuh ikan dan juga bagi pertumbuhanya.
Kebersihan lingkungan budidaya juga harus senantiasa terjaga. Jaring-jaring yang sudah kotor harus segera diganti yang bersih karena dapat menjadi sumber penyakit.
Pencegahan terhadap terserangnya penyakit pada ikan Bawal Bintang dapat dilakukan melalui vaksinasi dan jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin vibrio polyvalen. Vaksinasi dapat dilakukan dengan 2 cara :
a.    Melalui perendaman, untuk benih Bawal Bintang yang berukuran 2,5-5 cm. Dosis setiap ampul berisi 60 ml vaksin vibrio polyvalen dicampurkan dengan air laut sebanyak 10 liter dapat digunakan untuk melakukan perendaman benih sebanyak 14.000 ekor selama 15-30 menit. Perendaman vaksin ini dapat dilakukan berkali-kali sampai 14.000 ekor.
b.    Melalui penyuntikan, untuk benih berukuran minimum 10 cm, dengan dosis 0,1 ml/ekor dan penyuntikan dilakukan pada intraperitonial dalam rongga perut.
Pengobatan secara berkala untuk pencegahan penyakit juga dapat dilakukan 1-2 minggu sekali. Waktunya disesuaikan dengan penggantian jaring yang kotor. Sehingga ikan tidak terlalu stress akibat penanganan yang terlalu sering. Dalam hal ini biasanya dilakukan perendaman dengan air tawar yang dicampur dengan obat-obatan (Acriflavine, Gold 100 atau Elbazyn) yang diberikan dengan dosis rendah, 1-2 ppm. Lama perendaman 5-10 menit. Hal ini untuk mencegah penyakit yang menyerang lewat luka akibat penanganan, dan juga untuk melepaskan parasit dan kutu-kutu yang menempel pada tubuh ikan.
2.    Pengobatan Penyakit
Penyakit yang menyerang pada ikan Bawal Bintang biasanya yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri dilingkungan budidaya biasanya menempel pada bagian jaring, tumbuhan, partikel dalam air, berenang bebas dalam air. Penyakit ini biasanya menyerang tubuh, sirip dan mata. Bakteri yang paling sering ditemui adalah jenis vibriosis.


Penyakit Vibriosis
a.    Gejala:
-       Luka pada bagian ekor dengan kulit terkelupas berwarna putih
-       Terputusnya ekor pada bagian belakang tubuh ikan
-       Pendarahan dibawah kulit
-       Borok di tubuh
-       Warna tubuh pucat
-       Mata buram/putih susu
-       Mata menunjol tanpa atau dengan pendarahan

b.    Sumber Infeksi Bakteri:
-       Stress karena kepadatan, mutu pakan dan kondisi air kurang baik.
-       Infeksi parasit
-       Polusi bahan organik dan sirkulasi air yang kurang memadai.
-       Stress karena penangkapan dan pakan
-       Luka fisik karena pengangkutan

c.    Pengobatan:
-       Perendaman dalam acriflavin 100 ppm selama satu menit.
-       Perendaman nitrofurazone 15 ppm sekurang-kurangnya 4 jam
-       Perendaman neomycinsulfate 50 ppm selama 4 jam
-       Perendaman air tawar selama 15 menit

Penyakit Jamur
Selain penyakit yang disebabkan oleh bakteri, pada pemeliharaan ikan Bawal Bintang ini juga biasa terjadi penyakit yang disebabkan oleh jamur dengan gejala organ yang terinfeksi adalah urat daging dan organ dalam. Organ yang terinfeksi ber-spot (titik) putih dengan diameter mencapai 2 mm.
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan perendaman dalam acriflavine dosis 5-10 ppm, 5-10 menit selama 3-5 hari berturut-turut.

Penyakit Parasit
Selain itu juga ada penyakit yang disebabkan oleh parasit. Parasit adalah organisme yang menumpang hidup pada binatang (inang) hidup yang menyebabkan penyakit pada inang. Parasit yang sering menyerang antara lain Protozoa seperti Cryptocaryon sp. dan Tricodina sp. dan Metazoa seperti kutu ikan Monogenia, cacing Trematoda.
Tindakan pengobatannya dapat dilakukan dengan cara ikan sakit direndam dalam air laut yang sudah diberi larutan formalin selama 5-7 hari. Dosisnya 25 ppm, dan juga dengan perendaman air tawar selama 10-15 menit, 3-5 hari berturut-turut.



K.   PEMANENAN
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari karena pada saat tersebut suhu relatif rendah. Dengan suhu rendah diharapkan dapat mengurangi stress selama pemanenan. Penggunaan alat panen yang benar sangat menentukan mutu ikan yang dipanen. Alat panen yang digunakan untuk benih ikan berupa serok halus yang terbuat dari screen net maupun kain yang halus. Serok yang kasar dapat menimbulkan luka pada ikan sehingga dapat menyebabkan ikan stress dan mudah terserang penyakit. Sedangkan serok yang digunakan untuk ikan berukuran konsumsi (>500 gram) dapat terbuat dari bahan jaring yang halus.
Panen ikan ukuran tertentu pada karamba jaring apung dilakukan dengan menaikkan jaring ke permukaan air, kemudian jaring dibagi dua bagian dengan menyusupkan kayu pada bagian bawah jaring, selanjutnya dilakukan pemilahan ukuran berat.
Pemeliharaan untuk mendapatkan ikan bawal bintang ukuran konsumsi (400-500 gr/ekor) adalah selama 6-7 bulan dari mulai benih ukuran tebar 5 cm.



Sumber : Disarikan dari Buku Rekomendasi Teknologi KP 2014

Comments

Popular posts from this blog

Teknik - Teknik Penyimpanan Ikan Di Dalam Palka

Pemijahan Ikan Lele Melalui Penyuntikan Hormon Buatan

Mengenal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Ikan Segar