Mudahnya Membenihkan Ikan Hias Arwana, Yuk Kita Coba !

Media Penyuluhan Perikanan - Calon induk berumur 5-6 tahun. Panjang tubuh 60 cm dan bobot sekitar 4 kg. Agar menghasilkan anakan yang murni dan berkualitas, strain kedua calon induk ikan hias arwana harus sama. Hindari meyatukan ikan berbeda strain dalam satu kolam Syarat lain, calon induk sehat dan bebas penyakit.

Ikan hias arwana cacat bungkuk tidak layak dijadikan induk. Sebab, perut mengerut sehingga kualitas sel telur kurang baik dan mudah mati. Yang juga dihindari sebagai induk ikan bertutup insang tidak menututup sempurna, terutama pada induk jantan. Sebab, ia kesulitan mengerami telur didalam mulut. Cacat lain seperti sungut terputus, ekor patah, atau sisik berdiri masih layak. Sebab, tidak mempengaruhi kualitas telur dan anakan.

Hingga saat ini belum ada satu pun penakar yang bisa menentukan jenis kelamin ikan hias arwana secara akurat. Dari pengamatan bertahun-tahun, beberapa penangkar berpengalaman memberikan beberapa criteria penentuan jenis kelamin.

Ikan Hias Arwana jantan:
-    bertubuh lebih panjang dan ramping
-    Kepala besar, mulut agak lebar,
-    dada dan sirip dada lebih panjang, serta
-    sirip punggung menyempit.

Ikan Hias Arwana Betina:
-    tubuh lebih pendek, lebar, dan agak gemuk.
-    Kepala meruncing dengan mulut lebih kecil.
-    Dada dan sirip dada lebih pendek, dan
-    sirip punggung melebar.

Hampir tidak ada pedagang yang menjual induk siap pijah berumur di atas 5 tahun. Kebanyakan calon penakar mendapatkan induk dari hobiis yang bosen dengan ikan hias arwana dewasa. Karena langka, calon penangkar harus menyiapkan calon induk dari ukuran kecil. Mereka mesti menunggu waktu 4-5 tahun. Keuntungannya, harga lebih murah dan kualitas terjamin. Pembesaran calon induk sebaiknya bertahap. Selain disesuaikan dengan ruang gerak dan aktivitas ikan, cara ini juga mempermudah pemeliharaan dan perawatan.

Calon induk berumur dibawah dua tahun, atau panjang dibawah 30-35 cm dipelihara diakuarium 60 cmx 60 cm x 120 cm, atau 80 cm x 70 cm x 150 cm. Setiap akuarium diisi 5- 10 ekor. Yang berukuran lebih besar di pelihara dibak fiber 2 m x 1 m x 1 m hingga berumur 5 tahun. Kepadatan sebuah bak 4 – 5 ekor.

Pakan induk ikan hias arwana berupa kodok, ikan kecil,kelabang, kecoak,dan udang. Ikan segar seperti teri juga bisa diberikan. Sebelum diberikan kepada ikan hias arwana, kodok yang baru dibeli ditampung dalam bak fiber untuk dicuci bersih. Dosis pakan 1-2 kg/hari/20 induk. Satwa amfibi itu diberikan dengan cara dilempar satu per satu hingga habis tersantap. Pemberian pakan sebaiknya pada sore hari pukul 16.30 agar ikan mau naik ke permukaan untuk menyantap pakan.

Membenihkan Ikan Arwana
Pemijahan dan Penetasan Setiap tahun ikan hias arwana 2 kali memijah. Namun, jumlah telur dan masa birahi induk mencari pasangan dengan cara saling berkejaran satu dengan yang lain. Pasangan berjodoh akan berenang berduaan dipinggir kolam dan memisahkan diri dari kelompok sampai saat berpijah. Untuk menjaga pasangannya, induk berjodoh akan melawan jika ada induk lain yang mendekat.

Jika masa pendekatan selesai, pasangan siap kawin. Namun, proses pemijahan tidak berlangsung begitu saja. Daya rangsang luar seperti curah hujan, suhu, pH, dan kondisi air mengalir akan mempengaruhi induk betina melepas sel telur. Ikan Hias Arwana memijah setelah 2-3 hari hujan sehingga suhu air turun menjadi sekitar 27oC. Setelah itu tidak ada hujan selama 2-3 minggu sampai suhu air meningkat menjadi 29oC.

Begitu betina mengeluarkan telur, jantan segera menyemprotkan sperma. Proses itu berlangsung di dasar kolam selama 20-30 menit. Telur di buahi akan diambil dan disimpan di dalam mulut si jantan. Induk betina akan menjaga dan melindungi jantan dari gangguan di sekitarnya.

Proses pemijahan hingga pembuahan berlangsung 3 bulan. Sedangkan masa pengeraman di dalam mulut 40-41 hari. Selama itulah induk jantan berpuasa. Ukuran mulut jantan menjadi lebih besar dan rahang bawah menggelembung. Hingga menetas larva tetap tersimpan dalam mulut induk jantan. Setelah mampu berenang pada umur sekitar 2 minggu, larva dimuntahkan keluar dari mulut si jantan. Jika ini dibiarkan larva yang baru menetas dapat dimakan kembali oleh si induk atau di mangsa ikan hias arwana lain. Karena itu larva perlu di panen paksa sebelum masa pengeraman berakhir.

ProduktivitasInduk yang produktif setelah berumur 4 tahun. Perbandingan jantan dan betina 1 : 1. Induk yang dipakai biasanya berasal dari alam (parent stock) atau dari anakan F I. Tanda – tanda induk yang berjodoh akan berenang berduaan dan memisahkan diri dari kelompok sampai saatnya berpijah.

Ikan hias arwana bukanlah ikan yang prolific (banyak telur).Itulah sebabnya ikan ini termasuk yang dikhawatirkan punah, setiap tahun seekor induk rata – rata hanya menghasilkan anak 30 ekor.Pernah mencapai 60 ekor/induk/tahun tetapi kasus tersebut umumnya sangat jarang.

Untuk menghitung produktivitas induk ikan hias arwana sebenarnya tidaklah sulit. Jika seekor induk betina hanya mampu menghasilkan 40 – 60 butir telur setahun, maka sejalan dengan survival rate pada setiap stadium, maka setelah 3 bulan hanya tersisa 6 – 27 ekor anakan ikan hias arwana yang siap dilepas kepasaran.

Sumber :
Suharyadi. 2011. Budidaya Ikan Arwana. Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Pusat Penyuluhan KP-BPSDMKP. Jakarta

Comments

Popular posts from this blog

Teknik - Teknik Penyimpanan Ikan Di Dalam Palka

Pemijahan Ikan Lele Melalui Penyuntikan Hormon Buatan

Mengenal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Ikan Segar