Posts

Showing posts from June, 2014

Memahami Falsafah Penyuluhan Perikanan

Image
Media Penyuluhan Perikanan -  Penyuluhan perikanan di seluruh dunia pada prinsipnya didasarkan pada falsafah berikut ini : Penyuluhan perikanan merupakan kebutuhan ekonomi Saat ini, sebagian besar pemerintah telah menyadari bahwa tanpa penduduk pedesaan yang stabil, produktif, dan merasa puas akan kehidupannya akan sangat mungkin menyebabkan semua faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi gagal. Tidak ada negara manapun yang  mampu mengabaikan penduduk pedesaan , alasannya antara lain : Pertama, setiap negara membutuhkan banyak pasokan sumber pangan pokok yang dapat diandalkan seluruh bangsa. Umumnya , penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan bagi mereka sendiri. Di negara di mana para petani / pembudidaya ikan yang tidak puas atau sangat  tidak efisien, pasokan bahan pangan tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh bangsa . Kedua, di mana ada perbedaan yang besar antara standar hidup warga kota dan masyarakat pedesaan , banyak pria muda terbaik di pedesaan akan cend

Strategi Merencanakan Usaha Perikanan

Image
Media Penyuluhan Perikanan -   Pada hakikatnya sebuah perencanaan adalah usaha menetapkan kegiatan usaha perikanan yang akan dilakukan dan harus mampu menjawab paling tidak 4 pertanyaan penting berikut : Apa yang akan dilakukan atau apa yang hendak dilakukan ? Bagaimana melaksanakannya atau apa yang harus dikerjakan ? Kapan melaksanakannya ? Siapa yang akan melaksanakannya ? Sebuah perencanaan usaha akan memberikan manfaat kepada kita di dalam menjalankan usaha perikanan. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah : Dipakai sebagai alat koordinasi. Dapat memberikan “kepastian” mengenai masa depan atau membatasi “ketidakpastian”. Merupakan alat ukur terhadap prestasi yang akan dicapai dan alat pengendalian (control) jalannya kegiatan/organisasi. Meningkatkan kemampuan antisipasi terhadap perubahan. Meningkatkan produktifitas (efektifitas dan efisiensi) karena memfokuskan pada sasaran. Meningkatkan dukungan dan peran serta, karena tujuan/sasaran dapat diketahui oleh

Proses Produksi Produk Olahan Ikan Kering/Asin

Image
Media Penyuluhan Perikanan - Proses produksi ikan kering dapat dibagi dalam beberapa tahap yaitu : 1) proses pembersihan ikan, 2) pembelahan/pemotongan, 3) pencucian, 4) penggaraman, dan 5) penjemuran. Pada proses pembersihan, ikan-ikan yang diperoleh dari nelayan dibersihkan dari semua kotoran sehingga yang tersisa adalah ikan yang bersih dari berbagai campuran kotoran. Setelah itu ikan dibelah/dipotong dengan ketebalan/panjang tertentu dan selanjutnya dicuci menggunakan air bersih dan kemudian diberi garam. Setelah itu barulah dikeringkan menggunakan tenaga matahari. Jika cuaca terik maka penjemuran cukup dilakukan sehari, tetapi jika cuaca mendung maka penjemuan harus dilakukan 2-3 hari. Prinsipnya adalah, ikan hasil olahan tersebut dikeringkan sedemikian rupa sehingga masih memberikan bobot ketika ditimbang. Proses produksi seperti ini menimbulkan ketergantungan pada alam sangat tinggi. Oleh karena itu, mungkin perlu dipertimbangkan dintroduksi teknologi tepatguna sehingg

Persaingan dan Peluang Usaha Pengolahan Ikan Kering di Provinsi Bengkulu

Image
Media Penyuluhan Perikanan - Pesaing pengolah ikan di Provinsi Bengkulu adalah masuknya produk ikan kering dari provinsi sekitar Provinsi Bengkulu, seperti Palembang, Jambi, Medan, dan Padang. Namun demikian, ikan kering yang masuk umumnya adalah jenis – jenis ikan kering yang tidak atau relatif sedikit di produksi di Provinsi Bengkulu, seperti sepat Jambi, Teri Medan, Artinya, pengolah ikan di provinsi Bengkulu hanya bersaing di pasar lokal, yang jumlahnya relatif tidak besar. Hal ini ditandai dengan lebih banyaknya produk ikan Provinsi Bengkulu yang dipasarkan ke luar. Di samping itu, segmen pasar produk ikan kering dari luar Provinsi Bengkulu tampaknya berbeda dengan produk dari Provinsi Bengkulu. Sementara itu, persaingan yang terjadi pada diantara pengrajin ikan kering di Provinsi Bengkulu tidak tajam. Umumnya, pengolah ikan kering telah mempunyai pelanggan tetap atau pengumpul yang tetap. Berapapun jumlah yang dapat dihasilkan oleh pengrajin ikan kering dapat ditampung ole

Potensi Pasar Produk Olahan Ikan Kering

Image
Media Penyuluhan Perikanan - Ada 2 (dua) komponen penting untuk menganalis permintaan ikan kering, yaitu permintaan domestik dan permintaan luar negeri. Permintaan domestik dapat dilihat dari konsumsi ikan per kapita maupun belanja per kapita, sementara permintaan luar negeri dapat ditinjau dari jumlah ekspor ikan kering yang dilakukan oleh eksportir. Permintaan Domestik Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau – pulau dikelilingi oleh wilayah perairan yang cukup luas. Dengan wilayah perairan yang luas ini, Indonesia memiliki sumberdaya alam di laut dan samudera yang melimpah, termasuk didalamnya terdapat banyak spesies ikan khususnya ikan yang dapat dikonsumsi. Sebagai sumber pangan, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik seperti protein sebagai sumber pertumbuhan, asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan pembentukan otak janin, vitamin, serta berbagai mineral yang sangat bermanfaat bagi ibu dan janin. Ikan se

Profil Usaha dan Pola Pembiayaan Usaha Kecil Pengolahan Ikan Kering di Kota Bengkulu

Image
Media Penyuluhan Perikanan - Usaha pengolahan ikan kering/asin di Kota Bengkulu telah berkembang sejak lama dan dilakukan oleh masyarakat setempat secara turun menurun, sehingga umumnya sudah menguasai keterampilan dan pengetahuan pengolahannya. Alasan lain yang membuat masyarakat setempat mengolah ikan hasil tangkapan menjadi ikan kering/asin adalah karena mudah dilakukan dan dipasarkan, harga cukup tinggi, serta ketersediaan bahan baku dan pecahayaan sinar matahari yang sangat melimpah. Para pengolah ikan tidak sulit untuk mendapatkan bahan baku pengolahan berupa ikan segar, ratarata tempat tinggal dan sekaligus tempat pengolahan ikan berada pada radius jarak yang sangat dekat dengan tempat-tempat pendaratan ikan. Kota Bengkulu merupakan kota pesisir pantai, sehingga hampir sepanjang kota merupakan bibir pantai tempat perahu-perahu nelayan mendarat. Dari segi kondisi lingkungan, berkembangnya usaha pengolahan ikan kering/asin ini juga didukung oleh tersedianya kuantitas dan kual

Profil Usaha dan Pola Pembiayaan Usaha Kecil Budidaya Ikan Nila (Pembenihan dan Pembesaran)

Image
Media Penyuluhan Perikanan - Di Kabupaten Klaten, perikanan budidaya ikan nila berkembang pesat. Perkembangan ini didukung dengan adanya usaha pembenihan dan pembesaran. Pembenihan Ikan Kegiatan pembenihan ikan nila di kolam sangat ditentukan oleh ketersediaan air yang kontinyu dan dalam jumlah yang mencukupi. Di Kabupaten Klaten, Kecamatan Polanharjo dan Kecamatan Tulung yang memiliki sumber air berlimpah berupa mata air, dikenal sebagai penghasil benih ikan nila terbesar di wilayah tersebut. Kedua Kecamatan ini secara total memiliki andil penyediaan benih sebesar 6,865 juta ekor/tahun atau 32,22% dari produksi benih ikan nila di Kabupaten Klaten. Namun demikian, untuk pengembangan usaha pembenihan di kolam dimasa depan, Kecamatan Polanharjo memiliki potensi yang jauh lebih tinggi daripada Kecamatan Tulung. Hal ini disebabkan luas kolam di Kecamatan Tulung yang hanya 0,78 ha kurang mendukung usaha tersebut. Sementara itu di Kecamatan Polanharjo yang memiliki kolam paling luas

Profil Usaha dan Pola Pembiayaan Usaha Kecil Budidaya Ikan Mas di Jaring Terapung

Image
Media Penyuluhan Perikanan - Waduk Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat merupakan salah satu sentra pembudidayaan ikan mas terbesar di pulau Jawa. Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat Kota Purwakarta). Bendungan ini menyediakan fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II. Pembudidayaan ikan mas dengan menggunakan jarring terapung telah berlangsung selama beberapa tahun. Perum Jasa Trita II bekerja sama dengan petani pembudidaya ikan mas dengan menyewakan lahan perairan kepada petani pembudidaya. Seiring dengan makin meningkatnya permintaan konsumsi ikan mas, jumlah petani pembudidaya ikan mas juga makin meningkat dari tahun ke tahun. Habitat air di Waduk Jatiluhur memang sangat disukai ikan mas dikarenakan iklimnya cukup hangat, curah sinar matahari hampir sepanjang hari, dan tingkat kedalaman waduk

Profil Usaha dan Pola Pembiayaan Usaha Kecil Pembesaran Ikan Lele

Image
Media Penyuluhan Perikanan - Lokasi budidaya ikan lele di Kabupaten Sleman secara umum tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman (tersebar di 17 kecamatan). Namun dari 17 kecamatan tersebut, yang paling banyak berlokasi di Kecamatan Ngemplak. Indikatornya antara lain adalah untuk usaha pembenihan, jumlah petani pembenih ikan lele paling banyak jumlahnya (6 kelompok dan 8 orang petani) dengan lahan paling luas dibandingkan kecamatan-kecamatan yang lain, yaitu seluas 485.900 m2 dari total luas lahan 779.700 m2 di Kabupaten Sleman, dengan jumlah produksi benih adalah sebanyak 253.600.000 ekor bibit ikan lele dari total produksi benih ikan lele Kabupaten Sleman yang sebesar 289.957.000 ekor pada tahun 2006. Adapun untuk produksi ikan lele konsumsi, pada tahun 2006 Kecamatan Ngemplak menghasilkan sebanyak 353.730 kg ikan lele dari total produksi ikan lele konsumsi Kabupaten Sleman yang sebesar 2.463.775 kg. Alasan utama sebagian besar masyarakat melakukan budidaya i

Profil Usaha dan Pola Pembiayaan Usaha Kecil Budidaya Mutiara

Image
Media Penyuluhan Perikanan - Usaha budidaya mutiara ini dapat dikembangkan di daerah yang memiliki potensi perairan laut tenang dan luas. Karakteristik daerah di Indonesia sangat mendukung pengembangan usaha budidaya mutiara ini, seperti di Nusa Tenggara Barat, Halmahera, Lampung, Maluku Utara, dan Maluku bagian Tenggara, Sulawesi Tenggara. Untuk Nusa Tenggara Barat dan daerah sekitarnya, ada beberapa perusahaan budidaya mutiara maupun pembesaran spat, diantaranya : Diantara perusahaan budidaya biasanya menjalin kemitraan dalam bentuk kerjasama pemasaran spat. Biasanya dari jumlah spat yang dimiliki, tidak semuanya dioperasi karena masing-masing perusahaan memiliki keterbatasan sarana pembudidayaan sehingga spat tersebut harus dijual kepada perusahaan lain. Begitupula sebaliknya, perusahaan yang membutuhkan spat untuk dipelihara dan dibudidayakan akan membeli dari perusahaan lain yang terdekat karena dalam kondisi saat ini, mencari induk tiram dari penyelaman tidak dimungkink