Mengenal Ikan Popta’s Buntingi (Terancam Punah)
Media Penyuluhan Perikanan - Spesies ini merupakan anggota dari suku Adryanichthydae yang dideskripsi oleh Prof. Dr. MC Wilhelm Weber dan Prof. Dr. Lieven Ferdinand de Beaufort pada tahun 1922. Spesies in mempunyai beberapa kesamaan dengan kerabatnya A ooporus.
Klasifikasi:
Tubuhnya gilig memanjang, sisik di sisi tubuhnya sekitar 75-85. Sama halnya dengan A. ooporus, rahang atas dan bawahnya hampir sama panjangnya. Diameter mata jelas terllihat lebih kecil dari panjang moncongnya,yaitu sekitar 33-35 % dari panjang kepala. Semua sirip ditubuhnya berupa jari-jari lemah, sirip punggung terdiri dari 11-13, sirip anal berkisar 24-27. Panjang total maksimal mencapai 17,1 cm. Telur melekat ditubuh, diantara sirip perut.
Habitat dan Penyebaran
Habitat berupa Danau air tawar, pH sekitar 7,5 – 8,5, suhu sekitar 24°C - 29°C. Penyebarannya hanya dijumpai di Danau Poso, Sulawesi.
Status :
Belum dilindungi Undang – Undang – RI; IUCN Red List Status: Critically Endangered (CR) (A1ae).
Ancaman:
Berupa perdagangan, karena termasuk komoditi perdagangan ikan hias.
Saran:
Jenis ini endemik dan hanya di danau Poso, perlu segera ditetapkan status perlindungan baik habitat maupun spesies tersebut, selain endemik spesies ini sebarannya terbatas dan terancam punah di habitatnya
Sumber : Ubaidillah, Rosichon. dkk. 2013. BIOTA PERAIRAN TERANCAM PUNAH DI INDONESIA - Prioritas Perlindungan. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau – Pulau Kecil. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Klasifikasi:
- Filum : Chordata
- Kelas : Teleostei (Pisces)
- Bangsa : Cyprinodontiformes
- Suku : Adryanichthydae
- Marga : Adrianichthys
- Spesies : Adrianichthys poptae (Weber & de Beaufort 1922).
Tubuhnya gilig memanjang, sisik di sisi tubuhnya sekitar 75-85. Sama halnya dengan A. ooporus, rahang atas dan bawahnya hampir sama panjangnya. Diameter mata jelas terllihat lebih kecil dari panjang moncongnya,yaitu sekitar 33-35 % dari panjang kepala. Semua sirip ditubuhnya berupa jari-jari lemah, sirip punggung terdiri dari 11-13, sirip anal berkisar 24-27. Panjang total maksimal mencapai 17,1 cm. Telur melekat ditubuh, diantara sirip perut.
Habitat dan Penyebaran
Habitat berupa Danau air tawar, pH sekitar 7,5 – 8,5, suhu sekitar 24°C - 29°C. Penyebarannya hanya dijumpai di Danau Poso, Sulawesi.
Status :
Belum dilindungi Undang – Undang – RI; IUCN Red List Status: Critically Endangered (CR) (A1ae).
Ancaman:
Berupa perdagangan, karena termasuk komoditi perdagangan ikan hias.
Saran:
Jenis ini endemik dan hanya di danau Poso, perlu segera ditetapkan status perlindungan baik habitat maupun spesies tersebut, selain endemik spesies ini sebarannya terbatas dan terancam punah di habitatnya
Sumber : Ubaidillah, Rosichon. dkk. 2013. BIOTA PERAIRAN TERANCAM PUNAH DI INDONESIA - Prioritas Perlindungan. Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan. Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau – Pulau Kecil. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta
Comments
Post a Comment