MEMBANGUN PERAN PEREMPUAN DALAM PROGRAM PUGAR 2014
• Program
pemberdayaan selalu terkait dengan
sebuah upaya untuk memberikan solusi terhadap masalah ketertinggalan
dengan keadaan kreativitas yang tertahan dan teralienasi dari individu atau
kelompok individu /
masyarakat yang terpinggirkan,
seperti; perempuan dan masyarakat miskin.
• Program
pemberdayaan didasarkan pada asumsi dasar, bahwa semua unsur yang
terkait dalam proses pemberdayaan memiliki kedudukan yang equal sesuai dengan potensi yang dimiliki
masing-masing, mereka berdialog, berinteraksi dan berinterelasi, belajar
membangun pemahaman bersama dan bersama-sama merumuskan program dan
melaksanakan program demi suatu perubahan dan perbaikan.
• Program
pemberdayaan berorientasi pada peningkatan
kemampuan kelompok-kelompok marjinal untuk mengakses sumber-sumber informasi untuk mendukung pengembangan
ekonomi mereka, misalnya mengenai informasi pasar, permodalan, teknologi, dan
manajemen Ini sekaligus menjadi isyarat pentingnya pengembangan ekonomi jaringan (Sasono,
1999)
• Persoalan dasar yang tidak kalah penting dalam program pemberdayaan adalah pengembangan kemampuan
teknis dan manajerial kelompok-kelompok sasaran dan petugas pendamping
Urgensi Peningkatan Peran Perempuan
• Posisi
strategis perempuan (keluarga & komunitas) sebagai entitas sosial dengan
stereotipe feminime
• Partisipasi
perempuan dalam proses pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan dalam keluarga & masyarakat relatif minim
• Kepeloporan
& Kepemimpinan perempuan tidak berkembang
• Keterbatasan
peran publik yang dapat diakses perempuan ->
terdomestifikasi
~ Ketidakberdayaan
secara kultural, sosial dan politik
Identifikasi Masalah Internal Perempuan:
• Terbelenggu
oleh interpretasi nilai-nilai tradisi, adat-istiadat dan agama yang dimiliki
• Keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman dalam usaha produktif (SDM)
• Keterbatasan
lingkungan kehidupan sosial
• Keterbatasan
kepercayaan diri dan berkomunikasi
• Kurang
berani mengambil resiko dan bersaing
~ Menghambat
tumbuhnya jiwa entrepreneurship
Identifikasi Masalah Eksternal Perempuan:
- Terdapat kelompok sosial dominan dalam sektor usaha produktif yang menguasai economic resources dan secara struktural menutup akses dan equitas usaha produktif perempuan à entrepreneur2 besar adalah kaum pria yang menguasai jaringan dan pasar à patriakhi
• Eksistensi
organisasi, jaringan, asosiasi usaha produktif perempuan belum fungsional
optimal à
posisi tawarnya rendah
Pemberdayaan Perempuan Oleh Pemerintah?
• Upaya
pemberdayaan perempuan cederung parsial dan sektoral
• Kelompok
sasaran sebagai objek bukan subjek
• Normatif
formalis
• Kontinuitas
program rendah
• Kurang
berorientasi pada proses
Ragam Strategi Pemberdayaan Perempuan
• Penguatan
kelembagaan (sosial, ekonomi & budaya) yang telah mereka miliki (arisan,
pertemuan RT, RW, pengajian, majelis ta’lim, dll.)
• Intervensi
dan Advokasi Program Penguatan Partisipasi Perempuan dalam Institusi di tingkat
komunitas; BPD, Rapat Desa , Perdes, dll.
• Lobi,
Intervensi, Advokasi dan Pengawasan
Strategi Pemberdayaan Perempuan Oleh Tenaga Pendamping
• Penguatan
dan atau Pembentukan KUP:
– Identifikasi jaringan kerja yang relevan
& punya komitmen pd pemberdayaan ekonomi perempuan; menginventarisasi
hubungan kerja antar lembaga, antara lembaga dengan individu, dan antar
individu dengan individu, antara & dlm usaha à daftar jaringan kerja yang ada sebagai
modal dasar awal & pengemb. KUP. Granovetter à
berkembangnya dunia usaha sangat tergantung dari sifat hubungan personal dan jaringan
hubungan antara dan dalam perusahaan.
– Identikasi landasan saluran komunikasi yg
diakrabi perempuan; ikatan
teritorial/kedaerahan, kekerabatan, pertemanan dan kesamaan kepentingan -> saluran komunikasi gethok tular
atau pesan berantai, IT ~ Personal, akrab & intim.
Weber-Polanyi -> Tindakan ekonomi embeddedness hubungan
sosial, mk keberhasilan usaha sgt ditentukan oleh hubungan-hubungan sosial
yang terbangun di antara pelaku usaha.
– Prosedur pembentukan KUP; asal ide/pemrakarsa,
visi, misi, tujuan, kepengurusan, mekanisme kerja dan kepemimpinan yang kuat -> prioritas berasal dari dalam komunitas
• Penyusunan program kerja bersama dlm KUP:
– Belanja masalah dengan diskusi bersama
tenaga pendamping dengan kelp perempuan; isu-isu strategis -> keuntungannya (1) program menjadi
terfokus pada permasalahan penting, (2) program merupakan perwujudan dari
perhatian utama , (3) program menjadi basis bagi perubahan organisasi, (4)
program memberi informasi dasar bagi pemecahan masalah, dan (5) program
merupakan proses belajar yang penting.
– Penyusunan Program Kerja; relevan
dan kontekstual berorientasi pada pemecahan inti masalah utk pengemb usaha ek.
perempuan-> merupakan
jalan keluar
• Pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
program kerja:
– Pelaksanaan program menekankan partisipasi
semua unsur; pemanfaatan potensi sumber daya perempuan dengan prinsip
kemitraan -> Teknik pilot project, promosi dan persuasi
untuk mendukung seluruh komponen anggota KUP terprovokasi mengikuti agenda
program KUP.
– Pemantauan dan evaluasi program secara
partisipasif; aktivitas yang terus-menerus dilakukan tenaga pendamping,
mulai dari kunjungan ke lokasi KUP untuk diskusi, mengamati program,
mengumpulkan data dan informasi, pengawasan hingga memberi penilaian.
• Pengembangan organisasi KUP
– Internal; tenaga pendamping membantu
pengemb. nilai-nilai entrepreneur
(berani mengambil resiko, semangat bersaing, kreatif & inovatif) dan
soliditas tinggi serta masing-masing memiliki keunggulan komparatif dan
kemudahan untuk saling mengakses bahan baku, tenaga kerja, teknologi, dan modal
serta pasar -> Pengembangan
manajemen dan stimulan modal usaha (dana bergulir, pinjaman lunak.dll.)
– Eksternal;
jika mungkin tenaga pendamping membantu terbangunnya jaringan mitra
usaha dengan semua komponen pelaku usaha dan pemangku kepentingan
Penutup:
• ‘Ideologi’
pemberdayaan dan peningkatan peran perempuan dalam program PUGAR sebuah
kebutuhan dasar yang berorientasi pada proses dan oleh karena itu membutuhkan
waktu, tahapan dalam kontinuitas, terintegrasi antar sektor, dukungan anggaran
memadai melalui strategi intervensi dan pendampingan.
• Tenaga
pendamping dalam mengembangkan peran perempuan dalam program PUGAR, selalu
melibatkan perempuan dalam keseluruhan rangkaian proses secara terus menerus
dengan administrasi dan dokumentasi -> Lakukan yang ditulis
dan tulis yang dilakukan
Sumber : Yety Rochwulaningsih (2014)
Comments
Post a Comment