Manfaat Ikan Bagi Calon Ibu

Media Penyuluhan Perikanan - Mr. Roy Palmer, Network Leader untuk Global Seafood for Health di Australia mengakui adanya perhatian yang lebih baik terhadap peningkatan kualitas kesehatan akibat dari konsumsi seafood yang lebih banyak. Hal tersebut tentunya akan memberikan manfaat kepada industri seafood.

Studi internasional terhadap 25.000 wanita dan bayinya, menyimpulkan bahwa mengkonsumsi seafood lebih banyak selama kehamilan mendorong perkembangan yang lebih baik bagi bayi pada usia 6 bulan dan 18 bulan. Hal ini merupakan berita yang sangat penting, menambah hasil penelitian lainnya yang telah diterbitkan dalam tahun-tahun terakhir yang merekomendasikan bahwa calon ibu dimanapun seharusnya menerima lebih banyak informasi mengenai manfaat mangkonsumsi ikan atau seafood lainnya selama kehamilan dan menyusui. Informasi di atas berdasarkan hasil studi kerjasama antara Amerika Serikat dan Uni Eropa yang berbasis di Denmark yang telah dipublikasikan pada American Journal of Clinical Nutrition edisi September
2008.

Tim studi meneliti 25,446 anak yang lahir dari kelompok ibu yang menjadi peserta Kohort Kelahiran Denmark, sebuah studi yang melibatkan wanita hamil pada periode 1997-2002. Para ibu diwawancarai seputar perkembangan anak pada usia 6 dan 18 bulan. Diet yang dilakukan selama masa kehamilan termasuk berbagai jenis ikan yang dikonsumsi per minggu, telah dikaji melalui kuisioner pangan yang sangat rinci yang diadministrasikan ketika kehamilan berusia enam bulan.

Selama wawancara, ibu-ibu ditanyai secara spesifik tentang perkembangan fisik dan kognitif bayi mereka, seperti kemampuan anak pada usia 6 bulan untuk mengangkat kepalanya, duduk tegak tanpa dipegangi, merespon bunyi dan suara, serta menirukan suara atau gerak. Saat 18 bulan, mereka ditanyai lagi mengenai perkembangan yang lebih terinci, seperti kemampuan anak menaiki tangga, mencopot kaos kaki, minum menggunakan gelas, menulis atau menggambar, menirukan bunyi, merangkai kata-kata, dan kemampuan berjalan tanpa dibantu. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari para ibu yang memakan ikan paling banyak selama kehamilan, anak-anaknya mempunyai kemampuan gerak dan kognitif lebih baik. Sebagai
contoh, diantara para ibu yang makan ikan paling sedikit, 5,7% anak mereka mempunyai skor perkembangan terendah ketika usia 18 bulan, dibandingkan dengan hanya 3,7% anak-anak dari ibu yang mengkonsumsi ikan lebih banyak. Dibandingkan dengan para wanita yang mengkonsumsi sedikit ikan, wanita yang mengkonsumsi banyak ikan rata-rata 60 gram per hari, mereka mempunyai 25% anak-anak dengan skor perkembangan yang lebih tinggi ketika usia 6 bulan dan hampir sekitar 30% dengan skor yang lebih tinggi ketika usia 18 bulan.

Studi tersebut didukung dengan asupan 400 – 450 gram ikan per minggu. Jenis ikan yang digunakan dalam penelitian adalah cod, plaice, salmon, herring dan mackarel. Angka tersebut setara dengan sedikitnya 2 kali makan 200 gram ikan dalam seminggunya, atau frekuensi yang lebih sering dengan porsi yang lebih kecil. Ikan yang dikonsumsi adalah dari jenis ikan berlemak yang kaya minyak omega 3 seperti misalnya di Australia jenis mullet, tailor, herring, sardin, mackarel, ekor kuning dan salmon. Ikan sejenis juga berada di Indonesia seperti misalnya lemuru, kembung, tengiri, dan masih banyak lagi.

Yang mendapat manfaat dari peningkatkan konsumsi ikan paling sedikit 2 kali seminggu tidak hanya para ibu dan bayinya saja tetapi juga semua kelompok umur di masyarakat. Berita baik ini sebaiknya disebarluaskan kepada siapa dan dimana saja, khususnya para calon ibu yang akan melahirkan generasi yang akan datang.

Sumber Diolah : Ditjen P2HP

Comments

Popular posts from this blog

Teknik - Teknik Penyimpanan Ikan Di Dalam Palka

Pemijahan Ikan Lele Melalui Penyuntikan Hormon Buatan

Mengenal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Ikan Segar